SEKAYU – Ini merupakan pelajaran bagi orang tua, untuk mengawasi buah hatinya. Sebab, orang tua jangan sampai seperti pasutri Sudarmono (20) dan Nurhayati (19), warga Translok Pauh, Kecamatan Bingin, Kabupaten Mura. Karena lalai, anak pasutri ini bernama Afrida Khusnul Khotimah (6 bulan), malah melepun di wajah dan kedua tangannya. Buah hatinya mengalami luka bakar, setelah tersambar api lampu teplok di rumahnya, Kamis (07/02), sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah sempat mendapat pertolongan di Puskesmas setempat, kini sang bayi menjalani perawatan intensif di RSUD Sekayu, Muba. Selama dirawat, sang bayi hanya bisa menjerit sejadi-jadinya, diduga tak kuat menahan sakit yang dialaminya. Menurut Alus, bibi bayi ditemui di RSUD Sekayu mengaku, sangat menyesalkan kejadian ini. ‘’Malam itu, ibu bayi dan bayi yang lapas, berencana goreng kerak nasi untuk dimakan. Dengan masak pakai kayu bakar, terus meletakkan lampu tempat di lantai. Rupanya lampu itu dijangkau sibayi, hingga melepuh,” kata Alus. Direktur RSUD Sekayu dr Azmi Dariusmansyah mengaku, kondisi bayi enam bulan itu berangsur membaik. Matanya sudah mulai membuka dan tengah dilakukan perawatan intensif oleh dokter mata dan kulit. ‘’Ini pelajaran bagi seluruh orang tua yang memiliki anak kecil, agar anaknya jangan main sendiri dan memegang barang yang dinilai membahayakan,” imbaunya. (riz)
|