Kayuagung – Begitu miris nasib pelajar SD bernama Ado Maulana (10), warga Desa Ulak Kentar, Belitang Mulia, Kabupaten OKUT. Ia sekarat dan tak sadarkan diri, setelah diduga dianiaya teman sekelasnya, Dik (10). Di tubuhnya, selain penuh luka lebam, juga terdapat belasan luka tusukan pena. Informasinya, selama ini, siswa kelas IV SD ini mengaku sering dianiaya pelaku. sebab, pelaku sering meminta uang, namun tak pernah dikasih oleh korban. Akibatnya, pelaku memukul, menendang, bahkan menusuk korban menggunakan pena. Karena penganiayaan itu, korban sempat tiga hari dirawat di Puskesmas, bahkan sempat dirawat di RS RK Charitas Belitang, OKUT. Setelah dirawat, kondisinya sempat membaik, hingga boleh pulang. Namun, belakangan korban mulai mengeluh sakit dan tak sadarkan diri. Bahkan, untuk bernafas, korban harus dibantu tabung oksigen, hingga dirujuk lagi ke RS RK Charitas Belitang, sebelum dibawa ke salah satu rumah sakit di Palembang. Untuk bertahan hidup, anak tunggal pasangan Ali Tukimin dan Tri Sularni ini, sempat mampir ke RSUD Kayuagung, Kamis (14/02), sekitar pukul 05.30 WIB, karena kehabisan oksigen. Menurut Ali Tukimin, beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, korban mengeluh sakit dan mengaku sering dianiaya teman satu bangkunya, Dik. ‘’Sudah dua bulan katanya sering dianiaya. Saya belum sempat lapor polisi, karena fokus merawat anak saya yang sudah parah. Di tubuhnya terlihat lebam dan bintik-bintik bekas tusukan pena. ia 4 hari dirawat di RS Charitas Belitang, 3 hari di Puskesmas dan satu hari lagi dirawat di RS Charitas Belitang,” ungkapnya. Salah satu dokter UGD RSUD Kayuagung dr Linda mengatakan, dari tubuh korban terdapat luka lebam, di paha, dada dan kepala belakang. ”Selain itu di lengan, Perut dan dahi banyak terdapat bintikan bekas tusukan pena. Bisa jadi itu infeksi. Yang membuat kondisi korban parah itu luka dalam, karena terdapat lebam di beberapa bagian tubuhnya, di kepala bagian belakang benjol. Saat ini pasien sudah di bawa ke RS Charitas Palembang,” terangnya. (cr04)
|