Mata Berair Mengidap Kanker Langka |
|
|
|
Wednesday, 02 May 2012 17:21 |
MATA kiri Tasha Jilka terus berair, yang ia kira merupakan reaksi alergi terhadap kosmetik atau cuaca musiman. Namun jauh dari alergi kosmetik, penyakit aneh yang ia alami mengubah hidupnya karena kemudian didiagnosis dengan kanker langka. Mata Tasha Jilka (19 tahun) terus berair disebabkan karena kanker langka yang disebut olfactory neuroblastoma, yang tumbuh di bagian belakang hidung dan menyebabkan dokter harus merekonstruksi seluruh wajahnya. Penderitaanya dimulai pada Mei 2008, ketika ia masih berusia 16 tahun. Diagnosis kanker langka akhirnya dibuat setahun setelah ia pertama kali mengalami gejala mata berair. "Mata kiri saya sangat berair tapi saya kira itu hanya karena make-up. Tapi itu semakin parah dan saya memutuskan untuk pergi ke dokter umum," jelas Tasha Jilka, yang berasal dari Leicester, Inggris, seperti dilansir Dailymail, Rabu (2/5). Selain karena alergi kosmetik, Tasha juga mengira kondisinya karena pilek dan cuaca yang akan hilang dengan sendirinya. Namun karena setelah beberapa lama tidak kunjung membaik, ia pun berkonsultasi ke ahli optik tetapi tidak menemukan apa-apa. Empat bulan kemudian, kondisi matanya semakin memburuk dan ia dirujuk ke rumah sakit Cambridgeshire, karena ia tinggal dekat sana pada waktu itu. Tasha menjalani operasi untuk membersihkan saluran air matanya yang terblokir, tetapi masih saja tiak memecahkan masalahnya. Pada tahun 2009, ketika ia dan keluarga pindah ke Leicester, ia kembali berkonsultasi ke dokter dan dirujuk ke spesialis di Leicester Royal Infirmary. "Saya menjalani tes mata yanag sama tetapi dokter pada waktu itu juga mendongakkan hidung saya dan melihat adanya benjolan," lanjut Tasha. Biopsi dilakukan dan beberapa waktu kemudian Tasha didiagnosis kanker langka. Pada bulan Mei 2010 Tasha menjalani operasi untuk mengangkat tumor. Saat itu kondisinya begitu parah sehingga dokter bedah harus merekonstruksi hidungnya dan dia masih mengalami masalah dengan penglihatan pada sebelah mata. Dia telah menjalani dua operasi besar, satu untuk menghilangkan tumor dan yang kedua untuk membangun kembali hidungnya. Itu juga membuat bentuk wajahnya berubah. "Saya merasa jika bisa didiagnosa lebih awal dan diketahui lebih lanjut tentang gejala-gejalanya, saya tidak mungkin harus menjalani dua operasi besar tersebut. Saya telah kehilangan banyak rasa di wajah saya dan rasa penciuman," ujar Tasha. Tasha pun sekarang mendukung kampanye Teenage Cancer Trust untuk meningkatkan kesadaran kanker pada anak-anak muda. (net)
|