LAHAT - Aksi pembakaran kembali dialami PT Perjapin, sekitar pukul 20.30 WIB, Senin malam (25/02). Kantor dan enam bangunan mess karyawan habis dibakar massa, yang diduga berasal dari Desa Beringin Jaya, Kecamatan Kikim Selatan; dan warga Desa Tanjung Aur, Kecamatan Kikim Tengah. Motif penyerangan menggunakan bom molotov oleh ratusan warga dua desa tersebut, seteleh keamanan perusahaan menangkap Iwan Chandra (36), warga Desa Tanjung Aur, yang tengah mencuri tandan buah segar (TBS) di perkebunan milik group PT Sawit Mas Sejahtera (SMS). Sebelum aksi anarkis terjadi, Senin sore keamanan PT Perjapin menangkap tangan Iwan yang tengah memetik tandan buah segar kelapa sawit di Area Ested Sungai Saling, di wilayah Kecamatan Kikim Selatan, berikut satu unit sepeda motor dan satu unit mobil yang digunakan untuk mengangkut tandan buah segar juga diamankan. Sekitar pukul 19.30 WIB, keamanan perusahaan melaporkan melaporkan aksi pencurian tersebut ke Mapolres Lahat. Berselang beberapa jam, ratusan massa dari Desa Beringin Jaya dan Tanjung Aur, mendatangi kantor PT Perjapin. Sama seperti aksi pembakaran sebelumnya, massa meminta perusahaan melepaskan warga yang ditangkap melakukan pencurian. Namun, pelaku pencurian keburu diserahkan ke pihak kepolisian, yang membuat massa marah. Dengan menggunakan bom molotov yang telah disiapkan, warga melemari kator PT Perjapin. Tentu saja kantor tersebut langsung membara. Tidak sampai disitu, massa bergerak ke mess karyawan, dengan melakukan aksi yang sama, hingga enam mess karyawan menjadi arang. Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH M Si, melalui Paur Humas Ipda Djoko Suyoto membenarkan aksi anarkis itu. Bahkan, Polres Lahat menetapkan status siaga di area perkebunan PT Perjapin. “Sementara ini ada 80 personel yang kita turunkan ke lokasi, 40 dari polsek jajaran dan 40 dari multi satuan Polres. Kita fokuskan memburu provokator yang menggerakan massa hingga bertindak anarkis,” tegasnya. (cr05)
|