PRABUMULIH - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Prabumulih Ir HM Zulfan MM - Ahmad Palo SE, melalui Tim Advokasi-nya yang di Ketuai Usman Fitriansyah SH, Jum’at (01/03), sekitar pukul 14.30 WIB, menggelar jumpa pers. Mereka lakukan itu, terkait diamankannya 3 konsultan politik dan seorang Ketua RT
dari tim sukses pasangan nomor urut 5 ini oleh Polres Prabumulih, karena diduga telah melakukan black campaign (kampanye hitam). Jumpa pers dilangsungkan di posko pemenangan Ir HM Zulfan-Ahmad Palo SE, di Simpang Muara Dua, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, tanpa kehadiran pasangan calon tersebut. Usman membenarkan kalau ketiga orang konsultan politik dari PT Jaringan Suara Indonesia (JSI) itu, bekerja sama dengan pasangan Zul-Palo. ‘’Mengenai kejadian bahwa ada beberapa tim konsultan JSI sedang diamankan di kepolisian, bahwa benar jaringan survey Indonesia ini bekerjasama dengan bapak HM Zulfan dan bapak Ahmad Palo,” ungkapnya dihadapan sejumlah awak media, kemarin. Kendati demikian, Usman membantah, jika yang dilakukan konsultan politik tersebut, atas perintah dari Zulfan-Palo. ‘’Kami sampaikan, bahwa tidak pernah ada, bahwa pasangan ini (Zulfan-Palo,red), memberikan perintah berbuat seperti itu (kampanye hitam, red),” katanya. Sesuai kontrak yang ada, JSI bertugas memberikan konsultan serta memberitahukan tentang kekuatan dan kelebihan yang dimiliki pasangan Nomor urut 5 tersebut. ‘’Jadi Bapak HM Zulfan dan Ahmad Palo, tidak pernah memerintahkan hal tersebut, itu yang harus kami garisbawahi,” tuturnya. Usman mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kepada Polres Prabumulih, agar keempat orang yang diamankan tersebut, untuk segera dilepaskan. ‘’Kalau berbicara soal selebaran yang ada, bahwa selebaran itu mengenai dugaan bahwa salah satu calon Wali Kota Prabumulih belum berhenti dari PNS. Itu berdasar fakta dan berdasarkan data,” ucapnya, sembari mengaku kalau KPU Kota Prabumulih kecolongan dengan hal tersebut. Ditambahkan Usman, pihaknya bukan melakukan kampanye hitam, tapi justru mengklarifikasi permasalahan yang menimpa konsultan politiknya, maupun mengenai kebenaran fakta dan data tentang salah satu calon Wali Kota tersebut. ‘’Sekali lagi kami menginginkan Pilkada ini berlangsung aman, tanpa ada gesekan. Jika tidak sepakat silakan laporan secara hukum,” pungkasnya. Sekedar mengingatkan, empat orang pelaku diduga penyebar selebaran kampanye hitam, ditangkap Satintelkam Polres Prabumulih dan salah satu Timses Cawako-Cawawako, kemarin (28/02), sekitar pukul 09.00 WIB, di tempat berbeda. Tiga dari empat tersangka merupakan karyawan PT JSI, salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Konsultan Polisi dan Lembaga Survei. Ketiganya, Rahmad Junaidi (30), warga Jalan Pelita, Gang Kepura, Kelurahan Sidorami, Kecamatan Medan, Provinsi Sumatera Utara; Nurdin alias Kinoy (35), warga Jalan Kalibata Timur, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan; dan Hadiyasa Norman (28), warga Perum Metro Jalan Venus Timur, Kelurahan Majalengka, Kecamatan Rancasari, Jakarta. Sementara seorang tersangka lainnya, Suryani alias Yani bin Bolah (47), Ketua RT 01, warga Perum Vina Sejahtera, Blok 5, RT 01/08, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih. Dari keempatnya disita barang bukti tas koper hitam dan 6 kardus berisi puluhan ribu selebaran diduga tentang black campaign, 3 Hp, laptop, bukti transfer serta mobil Daihatsu Xenia hitam Nopol BG 1169 PG. (abu)
|