Sunday, 06 May 2012 16:18 |
LONDON - Chelsea harus memiliki alasan bagus apabila tidak menaikkan status Roberto Di Matteo dari pelatih interim menjadi pelatih permanen di akhir musim ini. Bagaimana tidak, Di Matteo menahbiskan dirinya sebagai pelatih sementara paling sukses dalam sejarah Chelsea seusai memenangi Piala FA kemarin dini hari WIB (6/5). Di Matteo lebih baik dibandingkan Guus Hiddink
tiga tahun lalu. Hiddink hanya memenangi Piala FA, sedangkan Di Matteo juga meloloskan Chelsea ke final Liga Champions. Sekalipun kalah dari Bayern Munchen di Allianz Arena (19/5), Di Matteo sudah melebihi capaian Avram Grant pada musim 2007-2008. Di Matteo pun merespon santai mengenai masa depannya bersama Chelsea. Dia mengatakan, kemenangan Piala FA lebih penting sebagai respons atas kritik yang diterima Chelsea sepanjang musim ini dibandingkan nasibnya sendiri. Khususnya terhadap barisan pemain gaek di skuad klub berjuluk The Blues tersebut. ”Bos (Roman Abramovich, Red) akan membuat keputusan di akhir musim. Saya orang yang sangat beruntung sehingga persoalan itu bukan hal utama,” ungkapnya kepada Daily Telegraph. Di Matteo memang beruntung karena tercatat sebagai pelatih dan pemain yang pernah memenangi Piala FA bersama Chelsea. Sebagai pemain, pria kelahiran Swiss 41 tahun lalu itu memenanginya dua kali. Pada final 1997, dia membuka kemenangan 2-1 atas Middlesbrough, lalu mencetak gol semata wayang kemenangan 1-0 atas Aston Villa pada 2000. Di kesempatan terpisah, Chief Executive Chelsea Ron Gourlay menegaskan tidak akan ada keputusan apapun mengenai masa depan Di Matteo sampai final Liga Champions. ”Kami memiliki tiga laga sampai akhir musim dan kita lihat bagaimana kami menyelesaikannya,” tuturnya kepada Sky Sports. Selain Di Matteo, Chelsea juga masih bernegosiasi dengan Didier Drogba yang kontraknya habis akhir musim ini. Drogba telah menolak perpanjangan kontrak setahun karena striker internasional Pantai Gading itu menghendaki durasi dua tahun. ”Kami akan selalu bernegosiasi karena Didier mencintai Chelsea dan kami mencintai Didier,” jelas Gourlay. Kendati sudah veteran, 34 tahun, Drogba masih menunjukkan kelasnya sebagai predator di depan gawang, dengan mencetak gol kedelapan dari delapan penampilannya di Wembley kemarin. Gol Drogba tercipta pada menit ke-52 atau setelah gol Ramires pada menit kesebelas. Drogba pun mencatatkan rekor sebagai pemain yang selalu mencetak gol di empat final Piala FA. Di sisi lain, gol balasan Liverpool dicetak Andy Carroll di menit ke-63. Kekalahan berarti memupus ambisi Liverpool menyandingkan Piala FA dengan Piala Carling. ”Kami hanya tampil bagus pada setengah jam terakhir. Namun, hasil pertandingan ditentukan selama 90 menit dan Anda tidak bisa memberikan dua gol pembuka pada tim sekaliber Chelsea,” ucap pelatih Liverpol Kenny Dalglish kepada Soccernet. (dns/bas)
Daftar Juara Piala FA (Sepuluh Tahun terakhir) Tahun Juara 2012 Chelsea 2011 Man City 2010 Chelsea 2009 Chelsea 2008 Portsmouth 2007 Chelsea 2006 Liverpool 2005 Arsenal 2004 Man United 2003 Arsenal
Tim Tersukses 11 gelar : Man United 10 gelar : Arsenal 8 gelar : Tottenham Hotspur 7 gelar : Liverpool, Aston Villa, Chelsea |