TURIN - AC Milan tumbang, Juventus kunci scudetto. Itulah drama yang terjadi di giornata atau pekan ke-37 Serie A kemarin dini hari WIB. Milan yang menghadapi Inter Milan di Giuseppe Meazza dipaksa menyerah 2-4 (1-1). Nah, ketika Milan kalah, Juventus pada jam yang sama justru berhasil menaklukkan Cagliari 2-0 (1-0). Kemenangan Juve ditentukan lewat gol Mirko Vucinic pada menit keenam dan gol bunuh diri Michele Canini pada menit ke-74. Kemenangan atas Cagliari dan berita kekalahan Milan langsung disambut suka cita pemain, ofisial dan suporter Juve di Stadion Nereo Rocco. Mereka berpesta lantaran Milan sudah tak mungkin bisa menggeser posisi Nyonya Tua --julukan Juventus-- meski kompetisi masih menyisakan satu pertandingan. Juve kini unggul empat angka dari Milan (81-77). Sukses ini sekaligus mengakhiri puasa gelar Juve sejak skandal calciopoli pada 2006. Skandal itu pula yang membuat gelar Serie A Juve pada musim 2004-2005 dan 2005-2006 harus ’dihibahkan’ kepada Inter Milan. Juve pun kini mengoleksi 28 gelar di Serie A. Meski demikian, tifosi dan para petinggi Juve tetap menganggap tim kesayangannya sudah 30 kali juara Serie A. ”Ini scudetto ke-30. Kami telah memiliki 30 botol sampanye dan memenangkan 30 trofi di lapangan,” tegas Beppe Marotta, direktur umum Juve, seperti dikutip Football Italia. Tuttosport, media yang berbasis di Turin, yang selama ini dikenal sebagai pendukung Juve menulis dengan jelas bahwa ini adalah gelar ke-30 Nyonya Tua. Mereka menilai, Juve layak mendapatkan kembali gelar mereka pada 2005 dan 2006. Berbeda dengan Tuttosport, media besar Italia lainnya La Gazzetta dello Sport, tetap konsisten dengan jumlah resmi 28 gelar.. Terlepas dari polemik jumlah gelar, Juve tetap menganggap kompetisi musim ini belum berakhir. Sebab, mereka ingin memenangkan pertandingan terakhir melawan Atalanta (13/5). Jika itu terwujud, mereka akan memastikan diri sebagai tim yang tak terkalahkan selama satu musim. Juve bakal menyamai prestasi Milan pada 1991-1992 di mana mereka berhasil merebut scudetto tanpa kalah. ”Kami adalah juara Italia, kami tak terkalahkan dalam 37 laga. Kami harap bisa mengakhiri musim tanpa kalah,” kata Conte, seperti dikutip Reuters. Scudetto kali ini menjadi scudetto terakhir sang kapten Alessandro Del Piero. Sebab, kontraknya tidak diperpanjang dan bakal hengkang pada akhir musim nanti. ”Saya mengingat segalanya, termasuk ketika kami di Serie B. Ini perasaan yang luar biasa buat saya. Scudetto kali ini sangat berarti dan memiliki makna spesial bagi pemain seperti Gianluigi Buffon, Claudio Marchisio, dan beberapa pemain lainnya,” kata Del Piero. Pemain yang disebut Del Piero itu ikut merasakan saat Juve harus bermain di Serie B. Mereka juga merasakan sakitnya karena dua gelar scudettonya dicabut pada 2005 dan 2006. Itu membuat Juve terhitung kembali juara lagi sejak scudetto pada 2003. Di sisi lain, Buffon menganggap stadion baru Juve, Juventus Stadium, merupakan salah satu faktor penting yang membuat mereka kembali berjaya. ”Sejujurnya, sejak Agustus ketika melihat stadion baru, kami semua sangat termotivasi. Di sana lah mimpi kembali dimulai,” katanya. Ucapan selamat kepada Juve langsung datang dari para pesaing. Begitupula dari pelatih Milan Massimiliano Allegri. ”Juventus pantas mendapatkannya. Mereka berkompetisi hebat bersama kami musim ini,” kata Allegri, kepada Sky Sport. ”Saya pikir musim ini lebih sulit karena untuk menjadi juara dibutuhkan poin yang lebih banyak. Kami menghadapi banyak pemain cedera dan beberapa insiden. Kami akan kembali bertarung musim depan,” jelas Allegri. Presiden Inter Massimo Moratti juga tidak mau ketinggalan mengucapkan selamat. ”Juve pantas mendapatkan gelar musim ini. Saya juga ingin agar semua kontroversi yang selama ini dibahas agar terhenti,” kata Moratti. (ham/bas)
|