Perang Kata-kata dengan Presiden Malawi |
|
|
|
Saturday, 13 April 2013 16:42 |
Los Angeles - Ikon pop Amerika Serikat, Madonna, terlibat perang kata-kata dengan pemerintah Malawi. Ia menuduh mereka menjajakan kebohongan tentang pekerjaan amalnya.
Pulang dari perjalanan ke Malawi, negara asal dari dua anak angkatnya, Madonna menjawab tuduhan menyengat dari pemerintah bahwa dia mengharapkan sambutan VIP dan berbohong tentang pekerjaan amalnya.
"Saya sedih bahwa Presiden (Joyce) Banda memilih untuk menebar kebohongan tentang apa yang telah kami capai, niat tulus saya, bagaimana saya secara pribadi melakukan apapun sendiri saat mengunjungi Malawi, dan kebohongan lainnya," kata Madonna dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Banda pada hari Rabu meluncurkan serangan pedas pada Madonna dalam sebuah pernyataan empat halaman. Ia menuduh penyanyi itu sebagai "kasar" dan mem-bully pejabat negara.
Dalam pernyataan itu juga dikatakan Madonna seolah memaksa pemerintah dan pemimpin Malawi "menggelar karpet merah dan tembakan 21 kali untuk menghormatinya."
Ia juga menyatakan Madonna "ingin merantai Malawi untuk selamanya berterima kasih" karena telah mengadopsi dua anak Malawi. "Kebaikan, sejauh maknanya, adalah gratis dan anonim," bunyi salah satu pernyataan. "Kalau tidak bisa bebas dan diam, itu bukan kebaikan, itu adalah suatu bentuk lain pemerasan."
Tapi Madonna membantahnya sebagai "tuduhan konyol". Ketika meninggalkan negara itu, superstar berusia 54 tahun itu untuk pertama kalinya membantah penggunaan ruangan VIP di bandara Lilongwe."Saya tidak pernah meminta atau menuntut perlakuan khusus di bandara atau di tempat lain selama kunjungan saya," katanya.
Selama perjalanannya ke Malawi untuk mengunjungi sekolah gratis yang dibangunnya, ia diapit oleh empat anaknya, termasuk David Banda dan Mercy James yang ia diadopsi dari negara di Afrika selatan itu.
Madonna bersumpah ia tidak akan terganggu oleh upaya untuk mengalihkan dia dari pekerjaannya di negara miskin itu. "Aku tidak akan terganggu atau kecewa dengan agenda politik orang lain. Aku membuat janji untuk anak-anak Malawi dan aku ingin menjaga janji itu," katanya. (net)
|