RRI, Palembang Pos.- Memperingati ulang tahun Pepadi Indonesia ke- 42, Pepadi Sumsel menggelar pertunjukan Wayang Kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Parno menyuguhkan lakom Babat Alas Wono Merto. Lalu dalang kesohor Ki Manten Soedarsono melakonkan Kesrogugah, di Stasiun Radio RRI Palembang Senin malam (14/4). Ketua Puja Suma H Baryadi, setelah acara potong tumpeng mengungkapkan selamat kepada Pepadi, salah satu organisasi tetap setia menjaga budaya Indonesia yakni wayang sekarang sudah jadi kebudayaan, masih ada budaya selalu di pedagang teguh. "Selama 2-3 tahun terakhir sambutan wayang diluar dugaan, Radio RRI selalu menyambut langsung wayang, pilkada juga pakai wayang. Sehingga budaya dan agama juga jalan bareng, orang tidak punya budaya dan agama itu linglung, seperti 5 wali bisa dia berada di masyarakat dengan wayang. Karena wayang sifatnya bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan," ungkapnya. Salah satu nilai luhur dari wayang itu, menyampaikan siapa yang benar itu yang menang. "Menyebarkan 4 pilar juga pakai wayang, terhadap budaya modern kita tidak takut, tetapi perlu kita waspadai. Contoh positif lain, kalau dijawa ustad itu harus bisa main wayang dan wajib, kami sebagai pujasama sendiri memberikan wewenang kepada Pepadi untuk terus mementaskannya, budaya ini agar lestari," ujarnya. Sementara itu Ki Mantep Soedarsono sendiri melakonkan cerita Kesrogugah yang sebelumnya sempat ditampilkan di kantor Walikota Bekasi. "Kesro itukan tidur, dalam tidur itu ada renunggan, dirinya merenungkan situasi, maka pemimpin harus berani merenung setelah itu harus berani bertindak. Saya angkat sedikit kepada para pemimpin jangan hanya tidur saja, jangan sampai lupa kewajiban masyarakat, disutu Batara Guru wejangannya, kepada kesro, pemimpin harus manunggaling kawulo gusti antara pemimpin dan masyaraka harus satu tujuan, seperti Palembang," bebernya. Ketua Pepadi Sumsel Ki Soeparno Wono Kromo usai mendalangkan lakon Babat Alas Wono Merto, mengingatkan para dalam dalam hari lahir ke 42 itu, para dalang tetap mengutamakan kesenimannya dalam pedalangan dan mengangkat harkat manusia serta mengangkat budaya sebagai jati diri bangsa. "Hari ini (Senin, read) sebagai hari ultah Pepadi Indonesia, terimaksih akan adanya budaya wayang kulit yang sangat adi luhung dan pengakuan Unesco sangat luar biasa, budaya wayang kulit masih dicintai. Malam ini saya manggung untuk memberi motivasi, spirit kepada pengrawit dan dalang-dalang, bisa mendapat pencerahan dari pedalangannya. Karena orang yang seneng wayang, tanpa dibuat-buat, hidupnya akan tenang dan tentram, ternyata betul" terang CEO Jawa Pos wilayah Sumbagsel, Banten, Jabar dan Kateng ini. (adi)
|