PARANGTRITIS Yogyakarta punya pemandian istimewa yang berkhasiat penyembuhan. Banyak warga lokal kurang mengenal. Padahal banyak dikunjungi pasien dari berbagai kota di tanah air. Diyakini bisa menyembuhkan stroke, reumatik dan sakit kulit. Airnya hangat mengandung banyak mineral. Bila berwisata ke Parangtritis, beberapa ratus meter di kanan jalan sebelum masuk ke objek wisata tersebut, dijumpai Pemandian Parangwedang. Kompleks wisata Parangtritis memang cukup banyak terdapat situs-situs menarik. Seluruh situs tersebut juga berkaitan dengan sejarah kerajaan di Jawa, khususnya Mataram. Di perbukitan utara pantai Parangtritis, misalnya, terdapat beberapa makam para leluhur tanah Jawa. Yakni makam Syeh Maulana Maghribi dan Syeh Bela-belu. Juga Panembahan Sela Hening yang merupakan keturunan Majapahit. Kemudian Parangkusuma, merupakan pusat legenda yang berkaitan dengan berdirinya Kerajaan Mataram. Begitu pula Parangwedang, berkait erat dengan sejarah Keraton Mataram Jogyakarta. Diyakini pemandian ini muncul atas kesaktian Sri Sultan Hamengku Buwono VI. Menurut cerita leluhur, pemandian itu terjadi ketika itu Sri Sultan Hamengku Buwono VI akan menuju Pesanggrahan Balekencur. Rencana, beliau akan mandi di kolam yang berada di pesanggrahan tersebut. Tapi karena airnya dingin, lalu berniat mencari air panas. Lama dicari tidak ketemu, sampai di desa Mancingan beliau membuat sebuah lubang di tanah. Karena kesaktiannya, dari lubang tersebut kemudian muncrat mata air yang amat deras dan berair panas. Yang kemudian dikenal dengan Pemandian Parangwedang. Pesanggrahan Balekencur berada di utara obyek wisata Parangtritis, terletak di atas bukit. Dari atas ketinggian itu, biasanya beliau ingin melihat ombak yang paling besar di Parangtritis. Beliau menamai ombak paling besar itu dengan ‘Ombak Banteng’. Setelah itu, Pemandian Parangwedang akhirnya biasa dijadikan tempat mandi para kerabat Keraton Yogyakarta. Tapi karena jarang dipergunakan, lalu dibuka untuk umum. “Dari hasil penelitian pakar di UGM, air di Parangwedang mengandung berbagai jenis mineral, terutama belerang,” jelas RP Suraksotarwono (53), jurukunci Cepuri Parangkusuma yang bertempat tinggal di Mancingan. Menurutnya, air Parangwedang yang hangat itu juga berkhasiat penyembuhan. “Banyak penderita reumatik, stroke dan sakit kulit, bisa disembuhkan dengan mandi di Parangwedang secara periodik,” katanya. Untuk reumatik dan stroke, bisa sembuh dengan mandi di Parangwedang setiap hari selama sekitar 1 (satu) bulan. Sedang untuk sakit kulit cukup setiap hari selama sekitar satu minggu. Nama Parangwedang berasal dari kosakata parang yang berarti karang dan wedang yang berarti air panas. “Dari dulu hingga sekarang mata airnya tidak pernah berhenti. Air yang ke luar juga amat banyak,” katanya. Menurut Warsidi, salah satu jurukunci Parangwedang, pemandian tersebut tidak hanya dimanfaatkan sebagai pengobatan warga Yogyakarta dan sekitar, tapi juga dari berbagai daerah. Oleh Pemda Kabupaten Bantul, dua mata air mineral dengan debit yang cukup besar itu lalu dibuatkan kolam. Bentuk kolamnya amat representatif sehingga kebeningan airnya amat terjaga. Di sekeliling kolam dibuat sebanyak 10 kamar mandi. Sembilan untuk umum, satu khusus untuk keluarga Keraton Jogyakarta. “Meski keluarga Keraton Jogyakarta jarang yang datang, tapi kamar satu itu tidak boleh diutak-atik. Hanya dibersihkan saja setiap saat,” kata pria yang mendapat nama dari keraton dengan sebutan Parangwarsito. Baik Parangwarsito dan jurukunci lainnya mempercayai, ada leluhur tanah Jawa yang selalu ‘menjaga’ Parangwedang. Leluhur itu adalah Eyang Raden Jayeng Pawesti. Mereka yang akan mandi di Parangkusuma, biasanya menyampaikan ujub terlebih dulu dengan sesaji kembang setaman dan ratus. “Tapi tidak memakai sesaji juga boleh,” katanya. Menurutnya, tamu-tamu yang datang dari luar kota cukup banyak. Antara lain dari Bali, Madiun, Jakarta, Solo, Salatiga, Palembang dan Ujungpandang. “Dulu ada pasien dari Palembang menderita sakit kulit amat berat. Kulitnya sampai mbengkerok, setelah mandi dan meminum air Parangwedang, dalam seminggu bisa sembuh total,” katanya.(ety/dbs)
|