Lahat, Palembang Pos.- Hampir dipastikan setiap panen padi dihamparan Desa Talang Sejemput, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, ratusan petani merugi. Pasalnya, petani yang bermukim di desa terpencil, berjarak sekitar 35 Km dari Kota Lahat itu, mengalami krisis pupuk. Akibatnya, ratusan hektar lahan sawah tidak tersentuh dengan pupuk, yang dapat meningkatkan produksi gabah. Selain kesulitan mencari pupuk dipasaran, harga pupuk juga sangat tinggi. Tentu saja, harja jual beras atau gabah petani tidak seimbang dengan harga pupuk yang dibeli. “Samo cak nak nyari barang mewah bae, ndapatke pupuk mak ini. Dapat juga, tidak dapat menutupi biaya yang kami keluarkan dari hasil panen,” jelas Budiman (59), petani desa setempat. Menyiasati kelangkaan pupuk untuk tanaman padi, petani mengambil langkah menggunakan pupuk alternative, memakai jerami yang sudah dibakar, dan dicampur dengan kotoran kambing. Setelah itu langsung ditaburkan ke tanah, yang sudah ditanam benih padi. “Sekitar 99 persen warga kami merupakan petani. Selama ini kami kesulitan mendapatkan pupuk, kalaupun didapat harganya juga sangat mahal,” jelas Nirmawansyah. Dia menjelaskan, 388 Kepala Keluarga (KK) atau ribuan warga yang bermukim di desanya, bergantung dengan hasil produksi beras di hamparan sawah desa mereka. Sebab, sebagian besar warga desa memiliki lahan sawah. “Kami sangat mengandalkan hasil sawah ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski warga tetap memiliki lahan petanian dan perkebunan, untuk menyambung hidup,” pungkasnya. (cr05)
|