ILIR TIMUR II - Unit Reskrim Polsekta Ilir Timur (IT) II, meringkus seorang bandit penguras ATM korbannya. Adalah Devi (25), warga Pekanbaru, Riau, tersangka dimaksud. Pria yang diduga sindikat antar Provinsi ini, dibekuk saat bersama teman wanitanya Dewi (32), di kamar 302 Penginapan Taman Kenten, Kamis (20/06). Darinya disita puluhan kartu ATM
milik korbannya, serta barang bukti lainnya. Penangkapan tersangka, saat polisi menggelar razia cipta kondisi, menyambut bulan suci ramadhan. Kepada polisi, tersangka mengaku sudah sering membobol dan menguras ATM di beberapa tempat diwilayah Sumatera dan Jawa, antara lain di Pekanbaru, Riau; Medan; Jakarta dan Surabaya. ‘’Aku di Palembang ini rencananya mau beraksi, tapi belum ketemu waktu yang tepat,” ungkap tersangka dengan nada meyakinkan. Tersangka mengaku baru semalam menginap di Penginapan Taman Kenten, berdua dengan teman wanitanya itu. Apesnya mereka terjaring razia polisi. Saat tasnya digeledah, ditemukan puluhan ATM beragam bank, yakni BNI; BCA; BRI; Bank SumselBabel; BII; Bank Sinarmas; lalu alat pencongkel ATM berbentuk linggis tipis, serta puluhan stiker Call Center palsu. Dikatakan tersangka, modus yang ia lakukan dengan cara mengganjal jalan masuk kartu di mesin ATM, menggunakan sendok kayu kecil, dengan tujuan agar kartu ATM yang dimasukkan nasabah tersangkut; dan tak keluar. Setelah mengganjal, aksinya dilanjutkan kembali dengan menempel stiker call center palsu di Mesin ATM tersebut, dengan harapan nasabah yang tersangka ATM-nya menelepon di nomor yang tercantum di stiker palsu itu; dan memberikan PIN ATM. Kemudian, tersangka menarik ATM korban menggunakan alat berupa pengait, hingga saldo ATM dikuras habis oleh tersangka. Tersangka mengatakan, aksinya itu dilakukan bersama dua temannya Heri dan Dedi (DPO), warga Tanah Abang, Jakarta, dengan tugas berbeda-beda. Ia sendiri hanya bertugas mengganjal dan menempel stiker palsu, sedang kedua temannya berpura-pura sebagai call center yang dihubungi korban. ‘’Kami ada tiga orang Pak, yang dua ada di Jakarta bertugas menjadi call center palsu. Sedang aku bertugas mengganjal mesin ATM, mengait kembali ATM dan memasang stiker call center palsu,” tambahnya. Kapolsekta IT II Kompol Hans R Irawan SIk MH, didampingi Kanitreskrim Iptu M Sabur Sag, membenarkan penangkapan tersebut. ‘’Benar kita amankan satu tersangka penguras ATM dengan modus mencantumkan stiker call center palsu dan mengganjal mesin ATM. Tersangka diduga kuat sebagai sindikat pembobol ATM antar provinsi. Kasus ini masih didalam, termasuk mengejar sindikat lainnya,” tegasnya. (vot)
|