MUARADUA – Begitu malang nasib David Susanto (18), warga Desa Kenali, Kecamatan Buay Sandang Aji, OKUS. Niatnya ingin menghadiri acara pernikahan warga di Desa Negeri Cahya, pemuda tanggung ini, malah tewas dimassa. Para pelaku diduga warga Desa Negeri Cahya. Peristiwa berdarah itu terjadi, Jum’at (02/08), pukul 22.00 WIB,
di Desa Negeri Cahya, Kecamatan Buay Sandang Aji, OKUS. Informasinya, malam itu korban bersama teman-temannya mendatangi acara pernikahan berupa acara muda-mudi untuk pembuatan kue pernikahan di Desa Negeri Cahya. Disana, ada warga setempat bernama Sucipto (26), sekarat dikeroyok tiga warga Desa Kenali, hingga mengalami luka tusuk di punggung dan dirawat di bidan desa di Desa Kenali. Namun, belum diketahui motif pengeroyokan Sucipto yang terjadi didepan rumahnya, yang bertetangga dengan warga Desa Negeri Cahya, menggelar acara pernikahan tersebut. Akan tetapi, ketika akan membawa Sucipto ke bidan, ada warga Desa Negeri Cahya memberitahu, bahwa masih ada warga Desa Kenali di desa mereka atau korban David. Tak ayal, ketika David hendak mengambil motornya yang diparkir di SD Negeri Cahya, puluhan warga Desa Negeri Cahya, tanpa dikomando langsung mengeroyoknya. Pasalnya, massa menduga kalau David terlibat pengeroyokan Sucipto. Karena lawan tak seimbang, David tak berdaya dan tewas mengenaskan di lokasi kejadian, dengan kondisi sekujur tubuh luka-luka. Setelah divisum, jenazah David dibawa pulang ke rumah duka, untuk dikebumikan di TPU desa setempat. Kapolres OKUS AKBP Wira Satya Triputra SIk MH; didampingi Kasat Reskrim AKP Hasbullah Hamid SH, mengaku setelah menerima laporan, langsung turun ke lokasi kejadian. Namun pihaknya belum dapat menjelaskan secara detail kronologis dari kejadian itu. Saat ini pihaknya masih memintai keterangan beberapa saksi. “Korban Sucipto juga masih menjalani perawatan dan belum bisa kita mintai keterangan. Sekarang kita masih melakukan penyelidikan,” ungkapnya. Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, lanjut Kapolres, beberapa anggota saat ini masih berada di lokasi, untuk melakukan pengamanan. Dirinya juga mengimbau, agar masyarakat dari dua desa tidak terpancing emosi dengan peristiwa tersebut. “Beberapa anggota masih kita siagakan disana untuk melakukan pengamanan. Kita juga sudah berbicara dengan kepala desa dan masyarakat dari masing-masing desa, untuk dapat menahan emosi. Kita sangat berharap agar warga bisa menahan diri. Biarkan kami yang melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini,” tutupnya. (cr07)
|