BATURAJA - Suasana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sarang Elang, Ogan Komering Ulu (OKU), mendadak gempar. Pasalnya, rutan setempat diberondong peluru oleh orang tidak dikenal (misterius). Penembakan ini, terjadi saat Polsuspas (sipir, red) dan narapidana persiapan sahur, Senin (05/08), sekitar pukul 01.30 WIB dinihari.
Pantauan di lapangan, sedikitnya 13 peluru menembus pintu utama, melewati pintu kedua hingga menembus dinding pintu lapis ketiga. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, namun kerusakan terjadi di pintu bagian depan rutan.
Ditempat kejadian, anggota Polres OKU yang melakukan olah TKP dan menemukan sebanyak 13 selongsong peluru dan lima proyektil. Sementara di Rutan Sarang Elang ini, tidak ada satupun CCTV yang terpasang. "13 proyektil dan 5 peluru," kata seorang polisi di tempat kejadian.
Kepala Keamanan Rutan kelas IIB Sarang Elang Baturaja, Maini Japar mengatakan, penyerangan tersebut terjadi sangat cepat. Saat itu, petugas keamanan tidak ada di pintu depan, melainkan sedang siap-siap sahur. Bahkan, sebagian petugas sipir yang berjaga lainnya sedang mempersiapkan makanan sahur untuk narapidana. "Saya tidak tahu berapa orang. Kami tidak bisa keluar. Tembakan sepertinya menggunakan senjata api otomatis. Sebab letusan tembakan yang keluar tanpa jeda waktu. Bukan dor, dor, dor; melainkan nerotot tanpa jeda," katanya, tembakan terjadi sekitar satu menit tidak sampai.
"Pokoknya kejadiannya sangat cepat. Kami tidak berani keluar karena pelaku menggunakan senjata. Saat kami keluar, pelaku sudah tidak ada di tempat. Semalam yang piket sekitar 9 petugas keamanan," ceritanya.
Kepala Rutan Sarang Elang Baturaja, Chaerul Umri BC IP SH, saat dihubungi via ponselnya mengatakan, pihaknya tidak mengenal pelaku penembakan. "Kejadian itu terjadi sangat cepat. Tembakan terdengar berkali-kali," ungkapnya.
Untuk menyelesaikan kasus ini, kata Chaerul, pihaknya menyerahkan wewenang untuk menyelesaikan kasus ini kepada pihak kepolisian. "Setelah mendengar kabar jika lapas diserang, saya langsung menelepon Polres OKU. Tembakan berkali-kali, suaranya terdengar, Ttratatatat. Sebelum suara tembakan meletus, terdengar suara mobil dan motor memasuki halaman rutan," kata Kalapas yang tinggal di Rumah Dinas tidak jauh dari Rutan Sarang Elang Baturaja.
Chaerul mengatakan, tidak tahu persis apa motif penyerangan, namun kalau masalah tahanan kecil kemungkinan menjadi pemicunya. Sebab dari 398 tahanan tidak ada terlibat kasus-kasus besar. Apa lagi tahanan yang terlibat teroris. "Tidak ada tahanan istimewa. Jadi kalau masalah tahanan, kemungkinan kecil. Kalau mengenai CCTV, kita memang belum ada, karena tidak ada anggaran untuk memasang hal tersebut," tegasnya.
Disinggung apakah ada hubungan dengan kasus pengeroyokan oknum sipir rutan terhadap anggota Polres OKU? Chaerul tidak mau menuduh dan berburuk sangka. "Memang ada perselisihan antara oknum sipir lapas dengan anggota Polres OKU. Namun kita jangan memperkeruh masalah. Jangan menduga-duga. Kita serahkan saja kepada pihak terkait," katanya.
Kapolda Sumsel Irjend Pol Saud Usman Nasution; didampingi Kapolres OKU AKBP Mulyadi SIk MH mengatakan, para pelaku sementara ini belum diketahui. Sampai saat ini anggota polisi masih melakukan penyelidikan.
Untuk meningkatkan pengamanan di rutan, kata Saud, pihaknya akan menempatkan satu regu anggota Polres OKU di Rutan Sarang Elang. Disinggung mengenai adanya peristiwa anggota polisi yang diduga dikeroyok sipir di Rutan Sarang Elang, Kapolda menegaskan, untuk mengungkap kasus ini tidak bisa berandai-andai. "Kita masih mencari saksi-saksi lain. Kita belum bisa seperti itu. Nanti kita liat. Jangan berandai-andai," katanya usai memantau Rutan yang menjadi sasaran penembakan. (len)