MUBA - Kondisi Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) yang putus dengan kedalaman sekitar 7 meter, membentuk lubang sepanjang 9 meter akibat amblas di Desa Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Minggu (04/08), sekitar pukul 18.00 WIB, kian membuat sulit warga, khususnya para pemudik menuju Kecamatan Sanga Desa; bahkan Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Musi Rawas. Kondisi yang terjadi, tak pelak memaksa warga dan para pemudik yang menggunakan motor, melewati rawa-rawa tepat dibawah jalan amblas. Jalur alternatif yang ditempuh dari arah Sekayu menuju Kota Lubuklinggau, dengan melalui Desa Toman ke Desa Sungai Angit, berdasarkan informasi warga, terlalu jauh dan rawan. Selain itu, jalur yang juga melalui perusahaan setempat ini, terdapat kerusakan.
"Kita terpaksa lewat sini, kareno kalo nak lewat jalan alternatif terlalu jauh, makan waktu biso 1,5 jam. Untuk mobil-mobil yang double, mereka dak pulo saro. Yang pake motor ini angsap. Belum jugo kami takut kondisinyo rawan, maklumlah nak lebaran," ungkap Herman, warga yang hendak ke Desa Ngulak, Kecamatan Sanga Desa. Jalur yang dilewati para pengguna jalan di sekitar rawa-rawa tersebut, menggunakan papan kepingan dan bergantian.
Hingga sore kemarin, belum ada tindak lanjut guna mengatasi persoalan yang terjadi. Hal ini dikarenakan belum tersedianya Jembatan Darurat, apalagi jalan yang amblas terlalu panjang; dan melebihi minimal jembatan darurat yang tersedia. Selain itu, papan yang digunakan bagi warga yang melintas rawa-rawa disekitar jalan yang amblas, beberapa kali diganti lantaran mudah patah.
Jalinteng yang putus langsung mendapat perhatian dari Kapolda Sumsel Irjend Saud Usman Nasution, dengan melakukan peninjauan. Ikut hadir dalam peninjauan tersebut, Sekda Muba Drs Sohan Majid MM; Kapolres Muba AKBP Iskandar F Sutisna; serta Dandim 0401 Muba Letkol Inf Haryantana.
Kapolda Sumsel Irjend Saud Usman mengatakan, kondisi yang terjadi merupakan tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka untuk mendorong agar Jalinteng cepat diperbaiki. Kapolda juga mengimbau, agar para pemudik supaya menghindari jalan ini, dan menggunakan jalur alternatif.
“Yang paling kita harapkan agar Jalinteng ini bisa cepat diperbaiki, supaya arus mudik dan arus balik kembali lancar. Kita juga akan membantu proses pemasangan jembatan darurat, agar cepat dilakukan,” ujarnya.
Panggih, salah satu pemudik mengatakan, kondisi yang terjadi sangat mengganggu para pemudik seperti dirinya. Bukan hanya menyita waktu, akan tetapi sangat melelahkan bagi mereka pengemudi bermotor yang berpuasa. "Harusnyo digilirke. Jalur yang berlainan ditutup, supaya jalur kami biso jalan," kesalnya. Kondisi tersebut juga membuat kesal warga dan para pemudik yang melintas. Mereka tak segan-segan membunyikan klakson terus menerus.
Seperti diketahui, di Jalur Jalinteng terdapat tiga jembatan yang rusak akibat amblas dan menggunakan Jembatan Bailey. Diantaranya Jembatan Dusun Belimbing, Desa Sukarami, Kecamatan Sekayu; Desa Tanjung Durian, Kecamatan Lawang Wetan; serta Jembatan di Desa Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman. Jembatan yang dipergunakan hingga saat ini masih berada di lokasi masing-masing; dan belum adanya perbaikan permanen di area jalan yang amblas.
Pihak Polres Muba sudah berkoordinasi dengan Polres tetangga dengan memberikan pengumuman diberbagai titik. Di wilayah Banyuasin terdapat dua titik, yakni di Gerbang Pemkab Muba dan simpang Y Banyuasin-Sekayu-Banyuasin Jambi. Sementara untuk di Muba, papan pengumuman berada di penunjuk Jalur Alternatif di Pasar Babat Toman, dan perbatasan Sanga Desa dan Musi Rawas.
Kondisi Jalinteng yang amblas lantaran terlalu sering diterjang derasnya aliran air menuju sungai, bahkan akibat tidak tersedianya gorong-gorong. Untuk jalan yang amblas ada di 3 titik, yakni Desa Karang Waru, Kecamatan Lawang Wetan; Desa Ulak Teberau, Kecamatan Babat Toman; dan Desa Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman. (riz)