RSMH, Palembang Pos.- Dengan alat pelindung banyak masalah kulit yang dihadapi oleh manusia, salah satunya pemakaian suatu barang yang mengakibatkan permasalahan pada kulit bahkan disertai rasa gatal. Penyakit ini disebut dengan dermatitis kontak. Menurut dr Nopriyati HS SpKK, dermatitis adalah peradangan kulit sebagai respon terhadap faktor luar atau faktor dalam sehingga menimbulkan kelainan klinis pada kulit. Seperti kemerahan, bersisik, penebalan kulit, bengkak dan sebagainya dengan keluhan biasanya rasa gatal, atau panas, bahkan sampai nyeri. “Dua faktor yang menyebabkan terjadinya dermatitis kontak yakni faktor luar meliputi bahan kimia seperti detergen, asam, basa, oli, dan semen. Lalu faktor fisik yakni sinar dan suhu, mikroorganisme melalui bakteri dan jamur. Sedangkan faktor dalam, karena adanya riwayat kepekaan pada keluarganya,” katanya. Bisa juga disebabkan oleh gen seperti keturunan di salah satu keluarga yang memiliki permasalahan alergi terhadap sesuatu. “Dermatitis yang disebabkan oleh bahan yang menempel pada kulit dibagi menjadi dua definisi, iritan dan alergi,” tuturnya. Dokter Spesialis Kulit yang bertugas di RSMH Palembang ini menambahkan, keduanya memiliki perbedaan seperti penyebabnya, kalau iritan bersumber dari bahan yang menyebabkan iritasi, tapi kalau alergi biasanya memang sudah menjadi riwayatnya. “Misalkan seseorang yang terkena air keras (cuka parah), bahan tersebut mengakibatkan kulit menjadi iritasi dengan rasa yang gatal, panas, dan nyeri. Kalau alergi misalkan berasal dari makanan, biasanya sifatnya lebih ringan. Namun, kontaknya berulang saat makan-makanan yang beralergi tadi,” jelasnya. Adapun dermatitis lain akibat kerja, sebagian besar mengakibatkan dermatitis kontak alergi. Diantaranya terhadap pekerja kayu dan pekerja karet. Banyak pekerja mengalami alergi, yang terjadi pada tangan dan lengan. Jika sudah terjadi, segera lakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan lakukan upaya pencegahan agar tidak terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab. “Karyawan tersebut harus dilengkapi dengan alat pelindung seperti baju pelindung, sarung tangan, topi, kacamata pelindung dan sepatu untuk menghindari kontak dengan bahan yang sifatnya merangsang alergi,” pungkasnya.(nik)
|