RSMH, Palembang Pos.- Penyakit gigi sensitif sangat berbahaya karena bisa merusak sebagian syaraf jika lamban ditangani. Untuk menghindari penyakit gigi sensitif, sebaiknya menghindari makanan asam dan minum minuman dingin. Spesialis konsultasi khusus sistem saraf RSMH Palembang, Drg Billy mengatakan, gigi sensitif merupakan istilah umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya dentine hypersensitive akibat menipisnya enamel, penurunan gusi dan terbukanya dentin, sebuah lapisan di bawah enamel. “Nyeri yang berkaitan dengan sensitivitas terjadi dalam saraf gigi, nyeri dari gigi sensitif tidak selamanya tetap. Nyeri yang tidak berhenti mungkin merupakan satu tanda masalah yang lebih serius. Ini akan berakibat fatal bagi sistem syaraf sekitar mulut,” ujarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, solusi yang tepat sebaiknya periksakan gigi ke dokter spesialis gigi terdekat. Selain itu, harus melakukan perawatan jika memang menderita gigi sensitif.“Biasanya ada beberapa pasta gigi khusus yang akan digunakan untuk gigi sensitif dan sistem perawatannya,” terangnya. Billy menjelaskan, sebelum melakukan pencegahan dan pengobatan, perlunya mengetahui akan penyebab dari gigi sensitif yang di alami setiap pasien dengan permsalahan yang juga berbeda. Hal ini, akan membantu untuk membantu perawatan atau tindakan apa yang dilakuan terhadap pasien akan gigi sensitif. “Penyebab gigi sensitif
bisa disebabkan oleh terlalu menekannya saat menggosok gigi hingga menyebakan gusi iritasi dan menurunnya gusi, leher gigi berlubang. Bahkan, lapisan email pun akan berkurang ketebalannya. Sehingga bila minum air dingin, asam atau manis atau bahkan tersentuh bulu sikat gigi pun akan terasa ngilu,” bebernya. Lebih lanjut dia menerangkan, oral hygiene atau keadaan rongga mulut yang buruk, penumpukan plak atau karang gigi, yang merupakan tinggalnya berjuta-juta kuman dalam rongga mulut. Lambat laun karang gigi pun dapat mengiritasi gusi sehingga gusi akan mudah berdarah, timbul pula bau mulut yang tidak segar. “Kerusakan yang begitu keras ketika gigi sensitif tentu di bagian sistem saraf sekitar mulut. Ini akan berpengaruh secara terus menerus, dokter akan mendiaknosa apabila ini akan mengganggu sistem kerja saraf gigi,” tandasnya. (nik)
|