Menhub: Penilaian WTN Monoton

JAKARTA – Penilaian Wahana Tata Nugraha tahun ini, belum dianggap baik oleh Menteri Perhubungan RI, EE Mangindaan. Hal ini diungkapkannya dalam penyerahan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2011 di kantor Kementerian Perhubungan (Kemhub) RI, kemarin (29/5). “Jangan monoton terus penilaiannya, ke depan harus lebih baik lagi,” ujarnya.
Menurutnya, penilaian saat ini masih sama dengan tahun sebelum-sebelumnya. Harusnya, ada perbedaan karakteristik pembagian wilayah untuk penilaian di setiap daerah. “Tahun depan saya minta sama Dirjen untuk mempertajam kualitas penilaian. Kita juga minta masukan dari gubernur, bupati dan wali kota untuk merumuskan bersama penilaian ini,” katanya.
Apalagi, pertumbuhan jumlah kendaraan di setiap daerah berbeda-beda, sehingga penataan kendaraan di setiap daerah berbeda-beda. Semakin mudahnya mendapatkan kendaraan bermotor, menjadi pemicu keruwetan lalu lintas. “Pemerintah harus cepat tanggap, karena pertumbuhan kendaraan bermotor ini tak bisa ditahan,” katanya seraya mengatakan angka kecelakaan tertinggi ada pada kendaraan bermotor.
Dalam penghargaan yang diberkan tersebut, ia menyebutkan bahwa daerah di Indonesia sudah banyak memahami dan mengerti lalu lintas.
“Kegiatan ini sudah dilaksanakan ke-18 kalinya, evaluasi kita kepedulian daerah terhadap sector transportasi meningkat,” jelasnya. Namun, dari evaluasi yang dilakukannya, administrasi manajemen masih kurang mendapat perhatian.
“Implementasinya tidak jalan, harus ada koordinasi dan komunikasi. Tanpa ini, tidak akan berhasil,” ungkapnya.
Menurutnya, Provinsi Jawa Timur bisa menjadi terbaik karena ada koordinasi dan komunikasi yang dilakukan sejalan. Dirjen Perhubungan Darat Kemhub, Suroyo Alimuso mengatakan, pembagian penghargaan dikategorikan dalam penerima plakat WTN yang diterima 43 pemkot/pemkab se-Indonesia, 31 daerah menerima piala WTN 2011 dengan rincian penerima bidang lalu lintas 18 daerah, tiga daerah bidang angkutan dan mencakup keduanya ada 8 daerah. Kemudian piala WTN Kencana 2011 Kota Surakarta dan paiala WTN Wiratama Provinsi Jawa Timur.
Penilaian yang dilakukan terhadap administrasi transportasi perkotaan dan di tingkat provinsi. “Dari 96 kabupaten/kota ditetapkan 80 kota dan 20 provinsi yang lolos tahap I,” ungkapnya. Penilaian kedua dilakukan pada teknis dan operasional dengan melakukan survey di lapangan. Terakhir, komitmen kepala daerah terhadap transportasinya.
Kota Palembang, meraih hasil lebih baik dari sebelumnya. Jika tahun lalu hanya bidang transportasi, tahun ini juga termasuk bidang lalu lintas. Wali kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT mengatakan, hasil yang dicapai Palembang lebih baik. “Dua kategori kita data, transportas dan lalu lintas, kita ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang ikut berperan,” kata Eddy.
Katanya, transportasi public di metropolis semakin baik dengan adanya Bus Rapid Transit (BRT) Transmusi. “Kita targetkan dapat lima kali bertururt-turut, kita ingin seperti Solo mendapatkan WTN Kencana. Tahun depan haus dapat lagi, diteruskan walikota berikutnya, Palembang harus lebih baik lagi,” katanya seraya mengatakan raihan tahun ini ketiga kalinya, setelah sebelumnya mendapat plakat WTN, bidang transportasi dan tahun ini WTN dua bidang. (rei/jpnn)