POM IX, Palembang Pos.- Indonesia merupakan negara dengan jumlah katarak tertinggi di kawasan Asia Tenggara, dengan jumlah penderita katarak mencapai 240 ribu setiap tahunnya. Untuk mengurangi penderita katarak, Provinsi Sumsel mendirikan Rumah Sakit Mata. Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel, Samuel Chotib mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, tidak salah jika komitmen Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin, dengan mendirikan Rumah Sakit Mata Sumsel yang sampai saat ini telah berhasil dan melayani seluruh masyarakat Sumsel secara gratis. “Provinsi Sumsel telah memiliki Rumah Sakit Khusus Mata yang diharapkan dapat menurunkan angka penderita katarak, kebutaan, dan memberikan pelayanan kesehatan mata yang optimal kepada seluruh lapisan masyarakat. Untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan tersebut, Pemerintah Sumsel juga telah menerapkan berobat gratis melalui program Jamsoskes,” ujarnya saat membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-38 dan Kongres Nasional XIII Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, di Hotel Aryaduta, Kamis (29/8). Melalui kongres tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pelayanan kesehatan mata kepada masyarakat, serta mendukung pemerintah dalam program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di masyarakat. “Hak bagi setiap masyarakat untuk mendapatkan penglihatan optimal, walaupun angka kebutaan dan kesakitan mata masih tinggi dibandingkan dengan jumlah tenaga profesional yang masih belum tersebar secara merata,” beber Samuel. Sementara itu, Ketua Pengurus Perdami Pusat, Prof DR Dr Nila F Moeloek Spm (K) mengatakan, saat ini jumlah tenaga dokter mata se-Indonesia telah berjumlah 2.037 orang. Untuk meminimalisir peningkatan jumlah penderita katarak di Indonesia, diperlukan tindakan aktif dan kerjasama seluruh pihak, termasuk para dokter spesialis mata sebagai garda terdepan dalam memberikan bantuan dan layanan kesehatan yang baik, bermutu tepat dan cepat efisien dan efektif merata dan terjangkau bagi masyarakat. Sebagai pengurus Perdami, Nila menganjurkan, agar senantiasa menjaga kesehatan mata dan mengingatkan pada masyarakat terhadap betapa pentingnya menjaga penglihatan anak. Apalagi mereka merupakan generasi penerus yang masa pendidikan masih panjang. “Jika ada kelainan pada mata anak harus segera dibawa ke dokter untuk mendeteksi dini. Ini sangat berguna sebagai upaya proteksi dini dan ini juga bertujuan mengurangi potensi penyakit mata pada generasi yang akan datang,” tandasnya.(ati)
|