Dari Desain Naga hingga Kantor Walikota
Tradisi tahunan perayaan hari jadi Kota Palembang selalu diwarnai dengan berbagai acara yang meriah. Sungai Musi yang membelah kota Metropolis inipun, kerap dijadikan sebagai tempat perayaan perlombaan baik perahu bidar hingga perahu hias dengan berbagai desain menyerupai ular naga hingga objek-objek yang ada di kota Pempek ini.
Ardhi-Palembang
Perayaan yang digelar rutin tiap tahun itupun mendatangkan berkah tersendiri bagi pengrajin perahu hias. Yusuf (42) pria yang tinggal di jalan Sido Ing Lautan Lrg Khotib Rt 24/06 Kelurahan 35 Ilir Kecamatan IB I Tangga Buntung ini telah 20 tahun menggeluti pekerjaan sebagai pengrajin perahu hias. Tak hanya dirinya, di lorong kecilnya dengan akses jalan setapak serta banyak bangunan rumah panggung yang rata-rata terbuat dari bahan kayu itu juga terdapat banyak pengrajin perahu hias sama seperti dirinya. Setiap tahun tepatnya menjelang perayaan hari jadi Kota Palembang bapak empat orang anak ini selalu kebanjiran order perahu hias dari berbagai instansi hingga perusahan. Pada perayaan HUT Kota Palembang tahun ini, ia mengaku sudah kebanjiran 3 perahu hias dari instansi pemerintahan dan perusahaan swasta. “Tahun ini ada dua instansi yang memesan, yakni dari Satpol PP Kota Palembang yang meminta dibuatkan desain perahu hias berbentuk Kantor Walikota, dan Banteng dan untuk Dishub Provinsi memesan perahu naga dengan panjang 12 meter.Sementara satu lagi PT Pelindo memesan desain berbentuk Monpera, dan Pagoda, serta Jembatan Ampera,”katanya. Dalam pengerjaan perahu hias, Yusuf mempekerjakan sekitar 20 orang pengrajin yang masih satu lorong dengannya. “Pekerjaan ini memakan waktu hingga 2 bulan, jadi butuh banyak orang pegawai yang sudah dibagi tugasnya masing-masing,”ujar Pria berbadan besar berkulit gelap ini. Satu unit perahu hias dipatoknya dengan harga mulai dari Rp 10 juta hingga 25 juta tergantung desain dan ukurannya. Dari harga yang dipatoknya ia bisa meraup keuntuangan 2 hingga 10 juta untuk satu perahu. Potongan kayu-kayu kecil, bambu, kawat dan busa dengan perlahan dirangkai sesuai dengan bentuk yang diminta oleh pemesan, dan pada tahap akhir agar terlihat cantik, desain yang sudah jadi diberikan sentuhan gambar dengan cat air ataupun cat minyak. “Pesanan ini harus jadi pada 17 Juni, karena pada 18 Juni perlombaan akan digelar, jadi harus cepat diselesaikan,”ujar Yusuf lagi, sembari mengatakan ukuran perahu mencapai 18-20 meter dengan lebar 4,5 meter. Selain menerima pembuatan perahu hias dari dalam Kota Palembang, ia juga kerap mendapatkan pesanan dari luar kota seperti dari Ogan Ilir dan beberapa kabupaten kota lainnya. “Kalau dari luar Palembang biasanya memesan perahu bidar, dan itu yang mengerjakan masih saudara saya,” tukasnya.(*)
|