KERTAPATI - Sijago merah mengamuk di pabrik karet PT Hoktong, di Jalan TPA, Keramasan, Kertapati, Selasa (10/09), sekitar pukul 14.00 WIB. kepulan asap membumbung ke angkasa. Padahal, lokasi kebakaran di gudang pengeringan karet itu, hanya berjarak sekitar 30 meter dari Sungai Musi. Hingga pukul 22.30 WIB, tadi malam, api belum juga padam. Kabar sementara 6.000 ton karet di gudang penyimpanan ludes. Kuat dugaan, api dari korsleting listrik. Gudang setinggi lima lantai berfondasi baja itu roboh, hingga kerugian dialami PT Hoktong mencapai Rp 60 miliar.

Untung tak ada korban jiwa, sekitar 500 karyawan sedang kerja, tak bisa berbuat banyak memadamkan api.
Menurut Edi Sunarto, operator forklip, mengaku jam 2 siang terlihat percikan api dalam gudang pengeringan lantai 4, lalu menjalar ke lantas lima atau lantai atas. ‘’Waktu itu keluar asap, setengah jam kemudian api langsung membesar. Kami tak bisa lagi mematikan api. Angin juga kencang, membuat pohon-pohon kertas sekitar sebagian kering terpanggang; serta bangunan kanan kiri juga,” ungkap Sunarto.
Kesaksian Rusdi (22), karyawan yang telah bekerja selama 3 tahun di PT Hoktong Keramasan, kebakaran terjadi selagi dirinya bekerja disana. “Kebetulan pas aku lagi begawe kejadian, rombongan teguh (karyawan) yang pertamo kali jingok itu dilantai 4, abis itu merembet cepet. Aku kiro ini korsleting, terus kebakaran, memang selamo ini kapan begawe dak boleh merokok,” terangnya.
Gilirian saksi lain Edi Hartono, suppliyer PT Panca Samudra, dirinya tampak sibuk mengawasi karet yang terbakar. "Karet ini biasonyo dijemur lewat mesin, ada sebanyak 6.000 ton biasonyo disimpen disano 2 minggu. Karet itu nak dikirim ke Singapura, RRC Cina. Gedung itu 5 tingkat, ado 22 ruangan, se-ruangan ukuran 2 mobil truk, bisa nyimpen karet 200 ton. Itu karet tebal, tipis 100 ton,” ujar Hartono.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi; didampingi Wakasatreskrim AKP Arman Sahti SH; melalui Kapolsekta Kertapati AKP Sukri A Rivai SSos SH; didampingi Kanit Reskrim Iptu Bustami menegaskan, pihaknya telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. "Sumber api diduga dari korsleting listrik. Tetapi kita masih dalami dulu disebabkan oleh apa. Saksi utama percikan dari listrik lantai 1, tidak ada korban jiwa. Hingga sekarang, 25 unit mobil pemadam, dikerahkan untuk memadamkan api,” jelas Wakasat Reskrim.
Kapolsekta Kertapati sendiri mengutarakan akibat kejadian tersebut, sekitar 50 karyawan berada didalam gudang semuanya berhasil menyelamatkan diri keluar gudang. “Informasi yang dihimpun, tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Karena gudang berisi karet, api menjadi sulit dipadamkan. Kerugian sendiri mencapai Rp 60 miliar, karena gedung Rp 10 miliar. Sampai malam pukul 20.00 WIB, api belum bisa padam, karena bahan karet ini memang mudah sekali terbakar,” terang Sukri. (adi)