Kanker Payudara “Intai” Remaja |
|
|
|
Written by Administrator
|
Sunday, 22 September 2013 17:42 |
Basuki Rahmat, Palembang Pos.- Penderita kanker payudara setiap tahunnya mengalami peningkatan, meskipun belum diketahui berapa jumlah totalnya di Indonesia. Hal ini tidak hanya menyerang orang yang telah berkeluarga, namun kalangan remaja juga dapat terjangkit penyakit mematikan ini. Menurut dr Benny SpB (K) OnK saat acara seminar kesehatan awam kanker payudara di RS Hermina beberapa hari lalu, dahulu banyak yang menyatakan kanker payudara kerap menyerang perempuan yang sudah berusia di atas 30 tahun, atau seorang wanita yang telah berkeluarga dan memiliki keturunan. “Fakta tidak benar adanya, kini usia penderita kanker payudara semakin bergeser ke perempuan yang berusia muda alias anak baru gede (ABG). Bahkan, tidak sedikit remaja putri usia 14 tahun menderita tumor di payudara,” katanya. Beny mengungkapkan, hal ini tentu dikarenakan pola hidup tidak sehat yang dialami penderita. Seperti konsumsi makanan siap saji, alkohol dan rokok yang sudah mulai dikonsumsi remaja secara bebas akibat pergaulan yang lepas. “Mulai lima tahun terakhir, kasus di bawah 25 tahun makin bertambah,” ujarnya. Namun, ada juga disebabkan oleh hormon yang tidak menentu atau kurang baiknya hormone seseorang sehingga membuat suatu gumpalan yang menjadi kanker. Ini juga dapat menyerang penderita yang terlambat menikah, karena usia yang terlambat menikah menyebabkan seseorang itu juga lambat memiliki keturunan. Apabila usia 35 tahun ke atas maka akan rentan untuk terserang. Tingginya angka penderita kanker payudara ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dari masyarakat terhadap penyakit yang tumbuh di satu aset seorang wanita ini. Begitu juga akan pencegahan yang perlunya diwaspadai. “Di sini lebih kenal cek pap smear untuk mencegah kanker serviks dibanding amografi. Sebaiknya lakukanlah atau budayakanlah deteksi dini di negara ini. Dengan demikian tingkatan kronis penderita kanker tidak sangat besar,” himbaunya. Terlebih dengan angka kematian penderita kanker payudara yang dapat ditekan setiap tahunnya. Tidak adanya gejala dari penderita, maka pasien kanker payudara di Indonesia baru mengetahui penyakitnya saat sudah memasuki stadium lanjut. Nah, apabila sudah kronis maka terlihat jelas akan gejala atau ciri dari kanker tersebut. “Biasanya satu payudara yang terdapat kankernya lebih besar dari satu payudara sebelahnya. Sedikit memerah, bahkan adanya tanda-tanda meradang dengan benjolan atau koreng yang melekat di payudara,” tegasnya. (nik)
|