RSMH, Palembang Pos,-
Sebagian besar diare disebabkan oleh virus gastroenteritis. Penularan terjadi akibat kontak dengan virus yang berasal dari kotoran atau muntah. Virus banyak bersirkulasi, Jjika anda tidak menjaga higienitas, terutama dengan cuci tangan, sangat mudah bagi virus untuk masuk ke dalam tubuh apa lagi musim pancaroba.
Gejala diare yang disebabkan virus ini menimbulkan muntah dan diare yang cair, serta sering pula disertai demam. Salah satu penyebab diare pada anak adalah rotavirus, yang sering menyebabkan muntah dan keluarnya diare cair yang cukup banyak. Akibatnya? Anak berpotensi terkena dehidrasi. Bisa juga, diare disebabkan oleh bakteri atau amuba (parasit) dengan gejala diare yang disertai adanya lendir dan darah (disentri).
Keracunan makanan dapat disebabkan oelh infeksi saluran gastrointestinal setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi secara berat, tapi mungkin juga disebabkan oleh peran racun yang bukan mikroba dalam makanan. Racun kimia yang menyebabkan keracunan makanan termasuk scombrotoxin (jenis ikan dalam keluarga mackerel), racun jamur dan tetrodotoxin (dari ikan fugu atau ikan puffer).
Selain itu, diare juga bisa disebabkan keracunan makanan, ini bisa nampak dalam beberapa bentuk dengan penampakan yang berbeda-beda. Jika muntah terjadi hanya dalam satu jam sesudah konsumsi makanan, itu mungkin disebabkan oleh racun S. Aureus atau Bacillus cereus. Enterotoxin ini diserap di lambung dan bekerja dengan mempengaruhi pusat muntah di saraf pusat.
Diare merupakan tipikal dari jenis keracunan makanan yang ini. Bakteri penyebab biasanya tidak dapat ditemukan dari muntahan. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, perlu diketahui dari anamnesis mengenai kemungkinan konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Mahasiswa Program Profesi Ners, Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya (Unsri) Mahasiswi Coners Unsri saat melakukan penyuluhan tentang bahayanya diare pada anak–anak diruangan Instalasi Kesehatan Anak di RSMH, kemarin (10/10) juga menyampaikan
bahaya diare pada anak.
Suci Kurniawati, S.Kep salah satu dari tim mengatakan. Diare merupakan salah satu penyakit yang berulang- ulang buang air besar yang bersifat encer (cair). Bila seseorang dihinggapi dan menderita penyakit ini akan sering kali ke belakang (toilet) untuk buang air besar (BAB) yang sifatnya air dan tidak bisa ditahanjelas Suci.
Penyebabnya utama diare adalah bertumpuknya cairan didalam usus akibat terganggunya penyerapan air lanjut Suci. Lebih dari 70 persen kasus diare yang menyebabkan virus, biasanya disertai dengan infeksi saluran pelepasan, karena itu anak–anak yang sedang dijangkiti diare diikuti oleh bakteri dan tenggorkannya merah serta telinga. Dan tanda gejala biasanya timbul bayi atau anak itu akan suka rewel dan cengeng, suhu badan tinggi, tinjanya encer (Cair) berlendir atau berdarah, anusnya lecet, kemudian dehidrasi/ kekurangan cairan, dan muntah sebelum dan sesudah diare.
“Pemberian oralit tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi, sebagai catatan 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200. Jadi cara membuatnya sangat mudah dengan 1 bungkus oralit 200ml dilarutkan dalam 1 gelas berisi air matang 200ml, kemudian diaduk sampai merata. Lalu berikan pada anak kurang dari 2 tahun dengan sendok setiap 1-2 menit, lalu pada anak yang besar dapat dengan 1 gelas,” terangnya.
Dia juga menambahkan, bukan hanya itu masih banyak anak-anak yang kurang peka terhadap kebersihan misalnya mencuci tangan sebelum makan. Maka tim menghimbau kepada anak-anak disini agar bisa hidup lebih bersih dalam mengkomsumsi makanan yang sehat.
Bagi banyak orang, diare diangggap sebagai penyakit yang tidak begitu berbahaya. Biasanya, ketika mereka terkena penyakit ini, hal pertama yang dilakukan meminum obat yang banyak dijual seperti oralit. Lantas penyakit hilang? Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan bila tidak segera ditangani, karena cairan tubuh penderita akan berkurang.
Kasus kematian akibat diare yang mewabah sepanjang tahun tentunya menjadi kisah yang sangat ironis. Berbagai bakteri dan kuman seperti ecoli, salmonella, dan staphylococcus pun leluasa untuk berkembang biak dilingkungan yang kotor.
Diare sendiri sebenarnya disebabkan oleh bermacam-macam hal. Bisa karena infeksi (infeksi virus, amoeba, atau bakteri), atau dapat juga karena sensitif atau tidak tahan terhadap makanan-makanan tertentu, mulai makanan yang terlalu asam, terlalau pedas, terlalu banyak bumbu, dan lain sebagainya. (cr02)