Belum Ada Jaringan, Pakai Mesin Turbin Ironis, kata ini memang tepat untuk menggambarkan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai daerah lumbung energi yang mampu memasok kebutuhan energi listrik nasional khususnya pulau jawa. Namun disisi lain, justru terjadi kesenjangan energi di daerahnya sendiri. Dimana masih ada wilayah di kabupaten/kota se Sumsel yang kekurangan atau bahkan tidak memiliki sarana jaringan listrik sama sekali hingga wilayah bersangkutan masih gelap gulita.
KRISTIAN - Muaradua
SALAH satu wilayah yang hingga kini merasakan dampak langsung dari kesenjangan pembangunan sarana jaringan listrik tersebut yakni Kabupaten OKU Selatan (OKUS). Kendati wilayah yang dimekarkan sejak 10 tahun silam ini memiliki SDE berupa panas bumi yang seyogyanya mampu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah OKUS dan kabupaten/kota lainnya namun hingga kini pengembangan tersebut tak mampu terealisasi dan pada akhirnya tetap membuat masyarakat di kabupaten ini belum merasakan ‘kemerdekaan’ untuk menikmati llistrik. Tak hanya itu, program listik pedesaan (Prolisdes) yang digeber pemerintah pusat melalui PT PLN untuk mengaliri listrik di wilayah pedesaanpun hingga kini tak jelas arah dan realisasinya. Satu dari 19 kecamatan di wilayah OKUS yang belum tersentuh jaringan listrik milik PLN adalah kecamatan Sungai Are. Dengan tidak ketersedianya jaringan listrik dengan begitu masyarakat di kecamatan ini hanya mengandalkan diesel sebagai sarana untuk menunjang kebutuhan listrik diwilayah tersebut. Tokoh masyarakat Kecamatan Sungai Are yang juga anggota DPRD OKU Selatan, Gunawan Sucita SE mengatakan, jangan kan jaringan, tiang listikpun sampai bulan September, kemarin belum ada bentuk dan wujudnya yang dipasang ke Kecamatan Sungai Are. Dikatakan Gunawan, belum masuknya jaringan listrik milik PT PLN tersebut tentu menyebabkan wilayah tersebut semakin tertinggal dari kawasan lainnya. Buktinya dari sisi komunikasi saja, provider jaringan telekomunikasi enggan membangun tower sebagai akibat belum tersedianya listrik di wilayah tersebut. “Progam listrik pedesaan dari kementrian yang digadang-gadang akan segera dibangun sejak 2012 silam hingga 2013 ini belum juga dirasakan oleh wilayah Sungai Are. “Jangan kan membuat jaringan listrik, pembangunan tiang listiknya pun hingga kini sama sekali belum ada,” tuturnya mengambarkan kondisi dan situasi yang ada dikecamatan Sungai are saat ini. Secara rinci anggota wakil rakyat ini menyebutkan selain di wilayah Kecamatan Sungai are, program listrik untuk pedesaan yang dikelola langsung KP2 Lisdes itu, semula peruntukan untuk dibangun di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten OKUS seperti kecamatan Buay Pemaca dan kecamatan Mekakau Ilir dan Buay Sandang Aji. Namun ironisnya lanjut Gunawan, diketiga kecamatan itu program listrik untuk pedesaan sudah terealisasikan sementara untuk kecamatan Sungai Are sampai saat ini belum juga ada kejelasannya. Guna mempertanyakan mengapa program listrik untuk pedesaan sampai saat ini belum juga dilaksanakan khususnya untuk pembangunan tiang dan jaringan ke kecamatan Sungai Are, pihaknya sendiri bersama sejumlah kepala desa di kecamatan Sungai Are telah mempertanyakan program Polisdes yang dikelola KP2 Lisdes tersebut langsung ke Palembang. Namun, tuturnya lagi-lagi pihak KP2 Lisdes mengatakan jika pembangunan program listrik untuk pedesaan tersebut akan dilaksanakan di 2013 ini. “Jawaban dari pihak KP2 lisdes, program listrik untuk pedesaan tersebut akan dibangun 2013 ini tapi mana buktinya, sampai saat ini belum juga ada gerakannya,” tutur Gunawan. Sedangkan Kepala Desa Simpang Luas Rahmat dan Kepala Desa Ujanmas Halim menambagkan, kendati sempat molor pembangunannya pada 2012 namun pembangunan tersebut rencananya akan direalisasikan pada tahun ini tapi kenyataannya lanjut kedua Kades ini, hingga sekarang belum ada kejelasan terkait pembangunan sarana energi listrik tersebut. “Apa lagi kendala kita tidak mengerti, kita sudah beberpa kali menghubungi dan mempertanyakan kapan realisasinya, bahkan kita terima saja pemangkasan jumlah desa yang rencana semula akan dibangun prolisdes di 5 desa menjadi 3 desa asalkan jaringan ke Sungai Are tetap dibangun,” tutur Rahmat. Pada tahun ini masih kata Rahmat, sebenarnya program listrik untuk pedesaan sudah dapat rampung apabila pemerintah dalam hal ini KP2 Lisdes serius untuk menggarap pembangunan jaringan listrik ke kecamatan Sungai Are tersebut. “Namun dikarenakan dalih pembangunan batal dilaksanakan ditahun itu maka hingga kini keinginan masyarakat untuk menikmati listrik PLN sama sekali belum terealisasi,” tukasnya. (**)
|