PEKANBARU - Dahlan Iskan semakin memantapkan diri untuk maju menjadi calon Presiden RI setelah mendeklarasikan Relawan Demi Indonesia (ReDi) Riau Ahad (13/10). Sempat mengatakan tidak berminat jadi presiden, pagi itu usai deklarasi yang dihadiri ratusan ReDi berbagai daerah di Riau itu, Dahlan dicecar relawannya sendiri mengapa akhirnya mau mencalonkan diri.
''Saya diminta oleh Partai Demokrat, diminta langsung oleh seorang Presiden. Saya sami'na, waatakna, sebagai atasan saya langsung sebagai menteri, ya saya taati dan saya ikuti undangan Presiden,'' ungkap Dahlan terkait keikutsertaannya dalam konvensi Partai Demokrat. Sami'na, waatakna maksud Dahlan adalah dia mendengarkan (saran) dan mematuhi apa yang disarankan Presiden yang merupakan pemimpinnya di kabinet.
Pada acara Deklarasi dan Silaturahmi Relawan Demi Indonesia Provinsi Riau yang digelar di halaman depan GOR Tri Buana Pekanbaru itu, Dahlan memberikan kesempatan kepada relawan untuk berdialog langsung dengannya. Dahlan menolak diminta untuk memberikan pidato atau sambutan, dan memilih langsung berdialog dengan relawannya.
''Saya ingin para relawan membiasakan diri dengan berdialog, karena lewat dialog bisa lebih kenal. Tidak boleh ada ganjalan pada relawan saja, silakan tanya apapun, tentang apapun sampai ke hal-hal sensitif seperti soal isteri dan kekayaan saya,'' ungkap Dahlan. Dahlan ingin, ketika dialog berjalan lancar, para relawan bisa mengenal dirinya. Dengan begitu, tidak ada lagi keraguan para relawan untuk mendukung dirinya menuju RI 1.
Dahlan seperti biasanya, begitu enerjik dan bersemangat. Dia juga mengajak relawan di kesempatan berikutnya, agar menyanyikan lagu ''Indonesia Raya'' tidak lembek, dan menempelkan tangan di dada sebagai bentuk rasa cinta pada Tanah Air. Relawan yang datang dari seluruh kabupaten/kota Pekanbaru, klub motor dan beberapa politisi, komunitas Dahlanis Riau serta perwakilan mahasiswa ini juga diberikan kesempatan untuk memberikan pertanyaan dan aspirasi mereka.
Pada kesempatan itu, salah seorang relawan sempat menanyakan apa langkah dirinya untuk masalah krisis listrik di Riau yang semakin parah.
''Waktu masih Dirut PLN, saya pengennya jadi Dirut PLN selama 3 tahun agar tidak ada utang, nyatanya tidak sampai 2 tahun. Tapi selama itu saya sudah membangun pembangkit di Rengat, Siak dan di beberapa tempat belum selesai, karena memang membangun pembangkit listrik butuh waktu. Saya meminta PLN membangun pembangkit listrik darurat sembari terus membangun yang sudah dirancang,'' jawab Dahlan.
Ketika diminta relawannya yang seorang untuk memberikan nasehat, Dahlan menolaknya. Dahlan berkata, dia tidak suka menasehati anak muda, menurutnya anak muda itu hanya perlu diberi kesempatan. Karena anak punya banyak gagasan dan kebanyakan sedikit yang mau mendengarkan yang tua.
''Anak muda itu tidak perlu banyak dinasehati, mereka harus diberikan kesempatan karena mereka punya banyak gagasan. Kalau mereka salah biarkan, karena kita yang tua juga pernah salah kan?'' terangnya.
Pada deklarasi itu, juga hadir para perwakilan ReDi seluruh Indonesia. Selain menghadiri deklarasi bersama Dahlan Iskan, para relawan juga ambil bagian dalam Tari Melayu Massal Demi Indonesia untuk memecahkan Rekor Muri pada pagi harinya. (end/jpnn)