Bersama PNS PJR Polda dan Sopir Travel

POLRESTA – Satu persatu PNS yang terlibat narkoba dibekuk Satres Narkoba Polresta Palembang. Setelah menciduk Hairul Thamrin SSos, anggota Satres Narkoba kembali mengamankan Wawan Darmawan (52), PNS bagian staf proyek Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel.
Wawan diketahui beralamat di Jalan Rawa Jaya, Komplek Rawa Jaya Permai, RT 08/03, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning. Darinya disita barang bukti 50 butir inek warna pink logo love dan honda serta sepaket sabu disimpan di tas selempang miliknya.
Pria ini dicokok bersama temannya, Erwin (39), PNS staf Polisi Jalan Raya (PJR) Polda Sumsel, warga Jalan Perindustrian II, RT 01/01, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami dan sopir Mudin (47), warga Jalan Dwikora II, RT 07/03, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat (IB) I.
Penangkapan ketiganya bermula dari polisi meringkus Eko, PNS salah satu kesatuan TNI di Sumsel, Senin (4/06). Dari keterangan Eko, diketahui kalau narkoba didapat dari Wawan dan Mudin. Kemudian, Satres Narkoba menciduk Mudin dan Wawan di kediamannya masing-masing. Terakhir, polisi membekuk Erwin juga di rumahnya, setelah pengembangan kasusnya.
Kepada polisi, tersangka Wawan Darmawan mengaku mendapatkan inek dari Erwin. Wawan sendiri dibekuk di rumahnya, usai mandi. Pria yang sudah 31 tahun lebih jadi PNS ini, membawa inek karena ada temannya yang minta tolong, untuk dipakai di acara kawinan.
‘’Inek saya sembunyikan di tas selempang saya, dengan harga Rp 140 ribu perbutir. Aku lagi sial saja, sebab hari itu aku mau ke Lahat untuk jual mobil, dengan diantar Mudin. Tiba-tiba teman minta tolong bawa inek, untuk malam orgenan di acara kawinan,” katanya.
Ditambahkan Wawan, dirinya sebagai PNS di PU Bina Marga itu dengan golongan 3B. ‘’Perbulan gaji aku Rp 3 juta. Aku idak cemas, mau gimana lagi, karena sudah nasib. Berurusan dengan pil setan ini baru setahun, itupun kadang-kadang pakai. Sedangkan pakai sabu-sabu dua tahun lalu, sekarang sudah berhenti,” tambah bapak satu anak ini.
Sementara tersangka Erwin, mengakui bisnis narkoba itu. Ia hanya membantu temannya mencari barang saja. ‘’Inek dapat dari Da (DPO), sudah setengah tahun, baru tiga minggu terakhir berurusan narkoba. Kalao pakai iseng dan kadang-kadang. Aku idak ngambil untung dari jual inek dengan Wawan itu. Gaji aku perbulan Rp 2,4 juta,” ungkap bapak lima anak ini.
Sedangkan tersangka Mudin, mengaku tak terlibat narkoba ini. ‘’Aku pergi dengan Wawan, karena ingin ambil uang di Lahat. Saya tak ikut bisnis inek Wawan. Saya hanya tau Wawan mau ambil motor dan inek, itu saja,” jelas bapak tiga anak ini.
Kasus lainnya, Satres Narkoba juga membekuk penjaga malam, Daud (37), warga Jalan Maysabara, Kelurahan Sekip Ujung, Kecamatan Kemuning. Ia dibekuk Selasa (05/06), sekitar pukul 01.30 WIB, di tempatnya jaga malam di Jalan Riau, dengan barang bukti sepaket sabu seharga Rp 500 ribu. ‘’Saya hanya antar sabu. uangnya untuk tambahan penghasilan, karena gaji jaga malam Rp 1 juta perbulan,” terang pria tamatan SD ini.
Terakhir, polisi juga meringkus tukang ojek, Heri (27), warga Jalan Srijaya, RT 15/03, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang Alang Lebar. Pria ini diringkus di depan kantor KPRD, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Alang Alang Lebar, Selasa (05/06), sekitar pukul 12.30 WIB, dengan barang bukti 13 butir inek warna pink logo love. ‘’Inek aku jual Rp 150-200 ribu, tapi aku idak pakai,” jelasnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi, didampingi Kasatres Narkoba Kompol FX Irwan Arianto SIk MH, membenarkan ada PNS yang terlibat kasus narkotika tersebut. ‘’Oknum PNS itu kita tangkap dengan barang bukti 50 butir inek dan sepaket sabu. selain mengedar, mereka juga ada yang mengkonsumsi sabu. kasusnya terus dikembangkan, untuk mengungkap jaringan narkobanya,” tegasnya. (adi)