LAHAT - Aksi anarkis di Lahat masih berlanjut. Setelah aksi pembakaran dan penjarahan terhadap PT Perjapin, Rabu malam (23/10), dua hari berikutnya (Jumat, 25/10) malam, giliran pos pengamanan (pospam) PT Leighton subkontraktor PT Supremenergy yang jadi sasaran oleh sekitar 250 orang warga dari Desa Karang Endah, Lawang Agung, Mutar Alam dan Sukarami, Kecamatan Kota Agung. Akibatnya pospam dan enam unit sepeda motor ludes terbakar dalam aksi yang dipicu perkelahian karyawan PT Leighton dengan Pam Swakarsa perusahaan tersebut.
Aksi penyerangan tersebut berawal adari perselisihan antara seorang pekerja PT Leighton dengan anggota Pam Swakarsa perusahaan akibat karyawan tersebut tidak kebagian jatah nasi. Adu mulut pun berujung adu fisik pun terjadi. Merasa kewalahan, pekerja Leighton yang merupakan perusahaan listrik tenaga panas bumi yang berada di Rantau Dedap, Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Mara Enim, ini pulang ke desanya Karang Endah. Peristiwa tersebut langsung disampaikan kepada warga desa tersebut, yang menyulut emosi ratusan warga, hingga menyebar ke tiga desa lainnya. Tanpa dikomando ratusan warga dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, langsung menuju camp Leighton, atau tempat pembangunan PLTP Rantau Dedap, yang berjarak belasan kilometer dari Desa Karang Endah. Dengan beringas warga langsung menyerbu camp, dan mencari anggota PAM swakarsa yang menganiaya rekan mereka. Kesal tidak menemukan orang yang dicari yang menganiaya rekan mereka, massa merusak pos keamanan Pam Swakarsa. Massa yang tidak terkendali juga membakar sekitar enam unit sepeda motor petugas keamanan, sebagai bentuk pelampiasan kemarahan. Mendapat informasi penyerangan tersebut, polisi dari jajaran Polres Muara Enim dan Lahat bersama anggota Koramil Kota Agung langsung menuju lokasi, untuk menenangkan massa yang terus beringas. Setelah dilakukan dialog, kemudian malam itu di sepakati perdamaian. Tujuannya untuk meredam situasi, dan tidak lagi terjadi aksi anarkis. Sehingga ratusan massa langsung pulang, dengan pengawalan ketat aparat. Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH M Si, melalui Kapolsek Kota Agung AKP Sabar mengatakan, aksi terjadi akibat kesalahpahaman antara karyawan. Namun, pihaknya sudah mendamaikan kedua pihak. ”Kalau detail masalahnya, kami masih dalami. Anggota masih siaga di lokasi,” jelasnya. Sementara itu, manajemen PT Leighton melalui PT Supremenergy menyebut persoalan tersebut murni permasalahan pribadi karyawannya. Sehingga manajemen Leighton tidak bertanggungjawab atas peristiwa itu. “Masalah ini murni persoalan pribadi karyawan,” kata Asharry Sofyan Site Support Manager PT Supremergy. Pantauan Palembang Pos di lokasi, puing-puing pos pam masih berserakan pasca pembakaran dan rangka sepeda motor yang dibakar masih menumpuk tidak jauh dari pos pam. Garis polisi pun telah di pasang di lokasi, dan petugas polisi bersejata lengkap masih berjaga di lokasi. Sedangkan upaya perdamaian dengan melibatkan Kades Karang Endah, Lawang Agung, Mutar Alam dan Sukarami, Kecamatan Kota Agung bersama Kades Segamit, sore kemarin masih berlangsung. (rif) |