SUKARAMI – Mengaku ingin memiliki sepeda motor Jhon Elsi Sianturi (17), pelajar SMA swasta di Banyuasin; dan Laura Adinda alias Icun (15), pelajar SMP swasta di Banyuasin, nekat merampok adik kelasnya atau korban Cakra Putra (14), beberapa hari lalu. Aksi perampokan dilakukan keduanya di Jalan simpang tiga Pangkalan Benteng, dekat RM Putri Sulung, Talang Kelapa, Banyuasin.
Kedua tersangka beralamat di Perumahan Sukajadi Indah, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin. Sementara korban Cakra beralamat di Jalan Palembang – Betung, Km 14, Perumahan Griya Alfa Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, diketahui merupakan adik kelas tersangka Icun. Cakra bahkan nyaris tewas dalam perampokan itu, hingga kini masih dirawat di RS Myria cabang Charitas Palembang. Aksi perampokan terjadi Rabu (23/10), pukul 10.30 WIB. Siang itu korban mengendarai motor Honda Revo Nopol BG 3045 JA tak jauh dari lingkungan sekolah. Lalu, Icun dan Jhon hentikan motor korban, dengan alasan minta diantar ke suatu tempat. Lantaran kenal Icun sebagai kakak kelasnya, korban mau mengantarkan keduanya. Dalam perjalanan Icun meminta berhenti, kemudian Icun mengendarai motor korban; sementara korban duduk diantara Icun dan Jhon. Tepat di lokasi kejadian, Jhon yang sudah memeprsiapkan ikat pinggang di tangannya, langsung menjerat leher korban dengan ikat pinggang tersebut, setelah menerima perintah dari Icun. Setelah berjalan lebih kurang 20 meter, tubuh korban lemas, motor yang dikendarai Icun berhenti. Tak sampai disitu, dalam keadaan tersungkur di jalan, kepala korban dipukul dengan menggunakan kayu gelam sebanyak 10 kali. Melihat korban tak berdaya, keduanya kabur membawa motor korban. Ditemui kemarin (27/10) di Mapolsekta Sukarami, Icun mengakui telah melakukan perampokan tersebut. Dia juga mengakui jika dirinya nekat melakukan aksi tersebut, lantaran ajakan Jhon. “Aku diajak Jhon kak,” aku Icun. Dengan gaya rambut cepak seperti laki-laki, Icun mengatakan korban adalah adik kelasnya. Saat kejadian, posisi Icun didepan mengendarai motor. “Langsung John jerat leher korban, setelah korban jatuh aku pukul kepalanya satu kali,” ungkap Icun polos. Hal serupa juga diterangkan Jhon, dia mengakui jika dirinyalah yang mengajak Icun untuk melakukan aksi pencurian tersebut. “Kami pura-pura minta antarkan ke bedengan, aku yang dibelakang jerat leher korban dengan ikat pinggang. Korban lemas dan jatuh kami pukul lagi, lupo aku berapo kali mukulnyo,” jelas Jhon. Setelah kejadian, motor dibawanya ke rumah dan malamnya mereka tidur di musala tak jauh dari rumah, lantaran takut. “Motor kami bawa ke musala, kami tiduk disano kak,” ungkap Jhon seraya mengakui baru satu kali melakukan aksi perampokan. Kapolsekta Sukarami Kompol Imam Tarmudi; melalui Kanitreskrim Iptu AK Sembiring mengatakan, diamankannya kedua tersangka setelah pihaknya menindaklanjuti laporan korban, kebetulan saudara korban mengenal pelaku. “Pertama kita amankan Icun, karena korban kenal dengan pelaku, baru kita lakukan pengembangan terhadap Jhon. Kini keduanya berikut barang bukti sudah ditahan untuk melakukan penyidikan lebih lanjut,” jelas Sembiring. #Menjambret, Pelajar Ditembak Sementara itu, oknum pelajar SMA berinisial Jo (17), Warga lingkungan 6, Kelurahan Jua-jua, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten OKI, diterjang peluru di kaki kananya, kemarin (27/10), sekitar pukul 15.45 WIB. Ia dilumpuhkan polisi, karena berusaha kabur, usai menjambret dompet istri pengendara motor, Tanduk Ahmad (61), warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, OKI, saat melintas di Jalan Yusuf Singadekane, depan RSUD Kayuagung. Sedangkan rekan tersangka Asep (DPO), warga Kelurahan Kedaton, Kayuagung, berhasil meloloskan diri masuk kedalam hutan dan masih diburu petugas. Kemudian, tersangka Jo berikut barang bukti (BB) berupa sepeda motor Honda Revo fit warna hitam Nopol BG 3165 VW yang digunakan menjambret diamankan di Mapolsek Kayuagung, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Informasinya, kedua tersangka memang sengaja mencari “mangsa” dengan mengendarai sepeda motor. Ketika berada di kawasan Jalan Yusuf Singadekane, persisnya didepan RSUD Kayuagung, pelaku lihat korban berboncengan sepeda motor Revo putih biru Nopol BG 4944 KL, sementara istri korban yang duduk dibelakang memegang dompet. Kemudian pelaku datang dari belakang, memepet kendaraan korban. Tersangka Jo langsung menarik dompet warna merah dipegang istri korban, hingga terjadi tarik menarik, sampai kedua motor jatuh ke aspal. "Tersangka yang panik langsung lari tunggang-langgang melarikan diri masuk ke hutan, sementara sepeda motornya ditinggalkan di TKP," ujar Kapolsek Kayuagung AKP Hendra Gunawan; didampingi Kasubag Humas Polres OKI AKP A Halim. Korban mencoba mengejar para pelaku bersama warga yang kebetulan melintas dan sebagian lagi menghubungi pihak kepolisian. Setelah disisir polisi hingga ke belakang GOR Biduk Kajang, polisi meringkus tersangka Jo, sedangkan temannya Asep berhasil lolos. ‘’Saat akan ditangkap, Jo berusaha kabur, hingga ditembak kaki kanannya," jelas kapolsek. Kepada penyidik, tersangka mengaku telah melakukan aksinya bersama temannya Asep sebanyak dua kali. Yang pertama dilakukan depan Shopping Center Kayuagung, korbannya seorang perempuan pengendara motor, namun gagal bawa kabur barang korban. "Saya yang menarik dompet korban, sedang Asep berperan sebagai pengemudi motor. Kami pernah jambret di depan Pasar Kayuagung; dan terakhir di depan RSUD Kayuagung," katanya. (day/cr04)
|