Penghadiran Polisi jadi Program 100 Hari |
|
|
|
Written by Administrator
|
Monday, 28 October 2013 15:49 |
Kompolnas Desak Konsep Pengamanan Pemilu 2014
JAKARTA - Kapolri baru Komjen Sutarman akhirnya buka suara soal ada tidaknya program 100 hari pertama dia sebagai Bhayangkara 1. Sutarman mengungkapkan satu program yang akan menjadi gebrakannya di masa awal menjadi Kapolri, yakni menghadirkan polisi secara fisik sedekat mungkin dengan warga. Hal itu disampaikan Sutarman usai acara serah terima memori Jabatan Kapolri era Timur Pradopo di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri kemarin. Program tersebut sudah pernah disampaikan Sutarman saat fit and proper test di Komisi III DPR RI 17 Oktober lalu. Namun, program tersebut baru sebatas janji. "Kami akan hadir di setiap kegiatan masyarakat. Bagaimanapun, sejak bangun hingga tidur kembali masyarakat membutuhkan Polri," ujarnya. teknisnya pun akan segera dirumuskan untuk mengukur kemampuan personel untuk hadir secara fisik sedekat mungkin dengan masyarakat. Bagi Sutarman, program tersebut paling realistis untuk diterapkan. Perwira asal Sukoharjo, Jateng, itu sudah pernah menerapkan program tersebut semasa menjadi Kapolwiltabes Surabaya. Hasilnya memang direspons baik oleh masyarakat yang merasa aman karena ada polisi di mana-mana. Saat disinggung mengenai calon kabareskrim pengganti dirinya, Sutarman buru-buru mengelak. "Itu jangan sekarang. Pasti nanti akan kami sampaikan," lanjutnya seraya berlalu. Sementara itu, Anggota Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan, pihaknya telah meminta Kapolri Baru untuk segera merampungkan sistem informasi terpadu pengamanan pemilu 2014. Menurut dia, sistem tersebut akan membuat pengamanan pemilu secara terpadu akan lebih mudah diseluruh Indonesia. Secara khusus, Edi meminta agar operasi bersandi mantap brata untuk pengamanan pemilu segera digeber. Dengan demikian, Kapolri bisa segera mengukur berapa kebutuhan pasukan untuk pengamanan pemilu. "Kami menilai untuk pengamanan pemilu 2014, Polri masih kekurangan anggota sekitar 20 ribu personel," ujarnya. (byu/jpnn)
|