PELAKSANAAN ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) rawan terjadinya pelanggaran. Kondisi ini menjadi perhatian semua wilayah dan daerah tak terkecuali di provinsi Sumsel sehingga perlu langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya pelanggaran ataupun permainan. Seperti yang dilakukan Pemkab Ogan Ilir (OI). Dimana ratusan guru yang terlibat pengawasan dalam pelaksanaan ujian CPNS harus menjalankan fungsinya sesuai standar operasional prosedur (SOP), dengan membuat laporan dan berita acara jika terdapat pelanggaran ataupun kejanggalan diluar standar SOP.
“Ada sekitar 314 pengawas yang dilibatkan dalam pelaksanaan ujian CPNS yang akan berlangsung pada 3 November nanti (hari ini,Red). Saya berharap pelaksanaan pengawasan terhadap proses seleksi penerimaan CPNS 2013 ini dapat berjalan sesuai SOP yang ditetapkan tetapi jika ditemukan kejanggalan, supaya segera melapor,” kata H Sobli, Sekretaris Daerah (Sekda) OI.
Sobli menambahkan, apapun kemungkinan yang terjadi di lapangan diupayakan dapat dilaporkan langsung kepada koordinator masing-masing sehingga dapat dengan cepat diambil kebijakan. Jika terdapat isu yang mencuat namun tak cepat diantisipasi kata dia, maka bias berdampak luas bahkan bias menjadi isu nasional.
Untuk itu lanjut Sobli, pihaknya mengimbau seluruh tenaga pengawas untuk dapat melaksanakan tugas dan amanat sebaik-baiknya.“Walaupun tugas sebagai pengawas merupakan amanat yang begitu berat namun tugas ini sangat mulia,” tandasnya. Disamping tenaga pengawas yang berasal dari guru sambung Sobli, tenaga pengawas dari berbagai elemen juga terlibat dalam mengawasi pelaksanaan ujian CPNS meliputi inspektorat, LSM, intelijen, kepolisian, BPKP, Menpan dan lainnya.
Sedangkan Kepala BKD Ogan Ilir, H Darjis, AL didampingi Kabid Formasi dan Mutasi Fatoni mengatakan, pengawasan CPNS ini melibatkan sebagian kepala sekolah di OI dengan asumsi untuk satu ruang akan ditempati satu pengawas.“Ada sekitar 236 ruangan ujian yang disiapkan dengan asumsi satu ruangan diisi 20 peserta ujian. Ada sekitar 3.896 berkas untuk formasi umum yang akan memperebutkan 118 kursi.Sementara untuk honorer Kategori Dua (K2) ada sebanyak 704 yang akanmengikuti ujian CPNS ini. Untuk kelulusan tergantung passing grade yang dicapai masing-masing peserta,” ujarnya.
Sementara dibalik persiapan pelaksanaan dan antisipasi pelanggaran ujian CPNS masih ada saja pihak-pihak yang menilai miring terkait rekrutmen CPNS tersebut. Penilaian miring tak hanya menyangkut ujian CPNS bagi masyarakat umum namun juga melalui jalur honorer kategori II (K2). Misalnya yang diutarakan H Eddy Rianto SH MH, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Prabumulih.
Terkait pelaksanaan ujian CPNS K2 tersebut, Eddy mendisinyalir terdapat intrik politik atau dipolitisir. Dipolitisir maksud Eddy, lantaran jadwal pelaksanaan ujian CPNS saat menjelang pemilihan umum (pemilu) baik itu legislatif maupun presiden. “Nah dengan pelaksanaan ujian CPNS yang dekat dengan pelaksanaan pemilu maka pihak pemerintah melalui instansi terkait harus benar-benar menjalankan tes CPNS secara transparan karena ada indikasi honorer yang tidak berhak masuk formasi namun ternyata masuk. Ini ada apa jika tak ada unsur politis,” ucapnya.
Eddy menegaskan, dirinya merasa yakin ada permainan. Bahkan Eddy menantang, jika ada pihak yang meragukan hal itu untuk melakukan pembuktian. “Saya yakin semuanya itu ada permainan, kalau mau pembuktian kita buktikan, walaupun saya sudah mengundurkan diri dari DPR tapi saya bisa buktikan ada permainan,” ungkapnya. Oleh karena itu, politisi kawakan ini berharap, agar BKD Kota Prabumulih untuk menegakkan aturan. “Mau demo mau apa-apa silahkan, yang tidak masuk jangan dimasukkan. Jika perlu masukkan semua pemuda se Kota Prabumulih jika mau dimasukkan biar bisa jadi PNS semua,” tegasnya.
Dalam pelaksanaan ujian CPNS juga menyangkut lokasi peserta sebab hal tersebut berhubungan dengan kenyamanan peserta ujian. Untuk di OKU Selatan (OKUS) sendiri pemerintah setempat menyiapkan 25 sekolah baik untuk peserta umum maupun honorer di Kota Muaradua. “Ada 25 sekolah kita pinjam sementara untuk lokasi tes CPNS baik yang umum maupun yang dari honorer dengan rincian 14 sekolah digunakan untuk lokasi tes formasi umum, dan 11 sekolah kita pinjam sementara untuk lokasi tes formasi honorer,” ungkap Asroni SH, selaku Kepala BKD Kabupaten OKUS.
Pihaknya sendiri telah memasang lokasi nomor tes bagi peserta yang akan mengikuti Tes CPNS baik dari untuk formasi umum maupun untuk formasi honorer di papan pengumuman kantor BKD OKUS. “Termasuk juga denah lokasi tes bagi peserta sudah kita pasanga agar peserta lebi mudah mencari lokasi tes mereke,” tutur Asroni.
Mengenai naskah dan soal Ujian, mantan Kepala KPPT ini menambahkan soal tes sudah tiba sejak Rabu (30/10), di BKD OKUS langsung dibawah kawalan aparat kepolisian. “Soal ujian akan dibuka saat tes akan dilangsungkan. Sekarang disimpan dalam gudang dengan ruangan dan kunci disegel serta diamankan langsung anggota Polres,” terangnya. (din/abu/cr07)