PALEMBANG - Sebanyak 14.988 orang peserta, hari ini (3/11) akan bertarung dalam seleksi CPNS umum dan tenaga honorer kategori 2 (K2). Sudah tidak aneh lagi, setiap penerimaan CPNS, selalu ada isu soal suap hingga ratusan juta rupiah atau titipan pejabat. Bahkan, akhir-akhir ini beredar di kalangan masyarakat, untuk bisa lulus PNS harus membayar
Rp 200 juta, sementara untuk honor Rp 75 juta. Isu ini tidak mereda meskipun saat ini pemerintah sudah membuat sistem seleksi yang sangat ketat. Ya, untuk soal sampai pemeriksaan hasil seleksi nanti, dilakukan langsung tim panitia nasional yang dipimpin oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Peserta yang lulus, akan sesuai dengan passing grade yang ditentukan pusat. Seperti di Kabupaten OKI, beredar kabar harga “membeli” kursi CPNS untuk jalur umum yang mencapai Rp 250 juta per orang, sedangkan untuk harga honorer K2 berkisar Rp 50 – 100 juta perorang. Selain maraknya isu suap, dugaan bakal adanya jokipun mulai berhembus, hal ini cukup beralasan. Pasalnya beberapa nomor test yang dipasang oleh panselda CPNS Kabupaten OKI terdapat banyak nomor test yang tidak jelas, seperti nomor test yang tidak ada ada tanda-tangan panitia sampai photo peserta yang tidak ditempel. Berdasarkan Pantuan Palembang Pos, dilapangan, Sabtu (2/11) sejumlah nomor peserta yang ditempel oleh panitia seleksi yang berlokasi di Gelanggang Olahraga (GOR) Biduk Kajang yang menampung ribuan peserta, terdapat belasan nomor test yang tidak ada cap panitia seleksi, maupun tanda tangan dari panita pengadaan instansi. Yang lebih ironis lagi dalam nomor test tersebut tidak ditempel photo, hal ini praktis menjadi pertanyaan beberapa orang peserta yang sedang mencari lokasinya. “Tidak ada foto dan capnya pak, bisa saja nanti itu diisi joki yang sengaja disiapkan oleh oknum peserta untuk membantu kelulusannya, saya tidak tahu ini disengaja atau tidak,” ujar Yudi salah seorang peserta test berasal dari Palembang. Diakuinya, saat ini desas desus “tarif” kelulusan CPNS yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah memang telah santer tidak hanya di OKI, bahkan sampai juga ke Palembang dan daerah lainnya. “Kalau saya tidak punya uang sebanyak itu pak, saya hanya berusaha semaksimal mungkin kalau nasib lulus tentu tidak ada yang bisa menghalanginya, tetapi jujur saja harusnya panitia merasa kasihan melihat peserta yang bersunggu-sungguh ikut test namun nanti hanya formalitas saja,” terangnya. Kepala BKD OKI Zaid Kamal MSi saat dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya yang biasa dihubungi tidak memberikan jawaban termasuk saat dikirim Short message service (SMS), demikian juga dengan Panitia pengadaan Instansi CPNS 2013 kabupaten OKI, Darno Andriarno juga tidak memberikan jawaban. Sebelumnya, Bupati OKI Ishak Mekki melalui Sekda OKI Ruslan Bahri, menjamin dalam proses seleksi penerimaan CPNS di Kabupaten OKI, akan dilakukan secara transparan, dan prosesnya murni tanpa ada kecurangan didalam proses penerimaanya. “Hal ini sejalan dengan komitmen yang telah diedarkan oleh Kemen PAN RB RI. Begitu juga dengan mekanisme jabatan struktural maupun jabatan fungsional yang sudah mendapat persetujuan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat),”ucap Sekda. Pihaknya juga menghimbau kepada para pelamar CPNS untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming dari oknum tertentu yang mengaku bisa membantu meluluskan CPNS. Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumsel, Muzakir mengatakan, tes seleksi CPNS tahun ini sangat ketat. Sehingga, tidak ada celah untuk melakukan kong kali kong antara panitia dengan peserta. Karena itu dia mengimbau peserta tes CPNS dan honorer K2 untuk tidak tergiur rayuan para calo yang menjanjikan bisa meluluskan dalam tes tersebut. “Beberapa waktu lalu, saya memang banyak mendapat pesan SMS yang meminta bantuan untuk meluluskan peserta tes CPNS dan honorer K2. Bahkan, di dalam SMS tersebut langsung menyerahkan nomor tes peserta. Mereka titip nomor minta bantu agar diluluskan. Tapi saya tidak bisa menolong,” ujarnya. Dia menjelaskan, soal CPNS umum dan honorer K2 dbuat oleh tim panitia nasional. Selain itu, Lembar Jawaban Komputer (LJK) diperiksa oleh panitia pusat. “Usai tes LJK langsung dibawa ke pusat untuk diperiksa. Jadi, jangan percaya kalau ada yang menjanjikan saya bisa membantu meluluskan,” imbuhnya. Dia menuturkan, penentuan kelulusan juga dibuat oleh pusat. Dimana, ada passing grade tes kompetensi dasar dan tes kompetensi bidang ditentukan oleh pusat. “Jadi penentuan kelulusan ini kita memang tidak terlibat,” kata Muzakir. Bukan itu saja, kata dia, potensi kecurangan sudah sangat kecil. Ini terlihat dari pengawalan distribusi soal serta penyimpanan soal yang sangat ketat. Muzakir menerangkan, soal yang didistribusikan dalam satu amplop soal tersebut berisi 20 soal. Selain itu, juga ada soal cadangan sebesar 10 persen. Kendati demikian, soal tes di bagi menjadi dua jenis, yakni pertama untuk tenaga honorer K2 yang berpendidikan akhir D IV yakni untuk S1,S2, S3. Sedangkan untuk jenis soal yang kedua S3 yakni untuk tenaga honorer yang berpindidikan SMA, SMP dan SD. Penggandaan soal dan LJK, sambung dia, bukanlah merupakan wewenang dari pihaknya. Oleh sebab itu, dirinya telah menyampaikan jika terjadi kekurangan soal kepada Kementerian Pendayagunaan Apartur Negara Dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Dimana petunjuk dari Menpan RB bahwa jika nanti terjadi kekurangan soal atau lembar jawaban maka bisa meminta ke kabupaten/kota lainnya yang ada kelebihan soal. “Yang menjadi persoalan adalah jarak dan waktu. Sehingga jika terjadi kekurangan di waktu pelaksanaan tentu jadi masalah. Pasalnya, jarak antar kabupaten/kota itu jauh dan memakan waktu,” paparnya. Mengenai pengamanan soal di kabupaten/kota, lanjut dia, sesuai standar operasional prosedur (SOP), soal dijaga 24 jam oleh petugas kepolisian. “Usai tes, sesuai petujuk Kemenpan dan BKN, LJK langsung dibawa ke pusat,” paparnya. Sementara itu, Wakil Ketua Panitia CPNS Sumsel, Syamuil Chotib menambahkan, soal dan LJK K2 serta LJK CPNS jalur umum yang diterima dari PT Pos langsung didistribusikan kepada kabupaten/kota. Sedangkan soal CPNS umum langsung diserahkan dari percetakan Balai Pustaka dan PPJK Unsri langsung dikirim ke kabupaten/kota tanpa melalui Pemprov. Dia mengungkapkan, ada kemungkinan kekurangan soal dan LJK. Pasalnya, terjadi perbedaan jumlahnya karena ada beberapa daerah yang peserta tes CPNS K2 bertambah. “Pelaksanaan tes itu dilakukan serentak pada 3 November mendatang. Penyimpanan soal dan LJK harus sesuai SOP dari Kemenpan,” katanya. Syamuil menambahkan, jumlah peserta CPNS dan honorer K2 tahun ini sebanyak totalnya sebanyak 14.988 orang. Rinciannya adalah Pemprov 186 orang, Muba 1.527 orang, OKU 936 orang, Muara Enim 932 orang, Lahat 1.001 orang, Mura 1.303 orang. Selanjutnya, OKI sebanyak 1.658 orang, Banyuasin 1.536 orang, OKUT 1.555 orang, Ogan Ilir 704 orang, Empat Lawang 610 orang, Palembang 1.754 orang, Pagaralam 113 orang, Lubuklinggau 332 orang, Prabumulih 223 orang dan OKUS 718 orang. “Soal tes CPNS K2 akan didistribusikan pada 30 Oktober ke seluruh kabupaten/kota,” tandasnya. (ati/cr04)
|