Jarang Kumpul dengan Teman Sekantor
Sosok Wawan Darmawan kurang dekat dengan teman-teman sekantornya, di Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel, tepatnya bagian proyek APBD. Hal tersebut dikarenakan dia bertugas di lapangan, sehingga jarang berada di kantor.
Yanti, Deni - Palembang
Setelah ditelusuri di Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel, ternyata benar Wawan Darmawan adalah salah satu staf di bagian proyek APBD. Ketika wartawan Palembang Pos menyambangi kantor tersebut di Jalan Volley Blok F, RT 31/09, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, tampak beberapa staf sedang berada di tempat. Salah seorang pegawai di Dinas PU Bina Marga, Agus mengakui Wawan Darmawan adalah staf bagian proyek APBD di PU Bina Marga. Namun, Wawan jarang berada di kantor, karena tugasnya di lapangan. ”Wawan memang salah satu staf disini. Tapi dia jarang ke kantor, karena bertugas di lapangan,” ujar Agus. Ketika berada di kantor, lanjut Agus, Wawan jarang berkumpul dengan teman-teman. Kendati demikian, namanya sangat dikenal karena termasuk pegawai lama. ”Dia (Wawan,red) kurang bergaul dengan kami disini. Jadi kami tidak begitu mengenal sosoknya,” ungkap Agus. Lebih lanjut Agus menuturkan, dia dan teman-temannya mendapatkan informasi penangkapan Wawan dari media cetak. ”Semua staf disini sangat terkejut mendengar Wawan ditangkap polisi karena kasus narkoba. Kita sangat prihatin dengan kasus yang menjeratnya,” katanya. Sedang dari cerita Wawan Darmawan (40), dengan penangkapan terhadapnya, ia tidak merasa cemas atau bagaimanapun. Jelasnya, sebisa mungkin harus menerima masalah yang kini sedang dihadapinya. “Benar urusan dengan ekstasi (inek,red) ini aku baru pak, dulunya lama pakai sabu-sabu, hanya sekarang sudah berhenti. Ini sedang kebetulan ada yang minta tolong saja carikan inek, kebetulan masih ada link kesana,” katanya beberapa hari lalu. Jadi apa salahnya nolong orang, meski dalan urusan kejahatan narkoba. Tapi apes tidak menyangka kalau kawan lama ini ketangkap, dia buka mulut sampai akhirnya aku ikut diringkus. Kebetulan barang itu masih dalam tas selempang aku,” ungkap pria yang baru pertama kalinya merasakan dinginnya ubin penjara ini. Kedepan apa yang akan dilakukan? Wawan berharap selama dipenjara ini bisa menghapuskan kesalahannya dimasa lalu. “Cukuplah saya yang pernah masuk penjara, terus akibat narkoba pula. Jangan sampai anak-anak atau keluarga saya juga ikut terjerumus. Narkoba bukan hanya merusak, tetapi bisa menghancurkan hidup seseorang,” jelasnya. Kalau dari keluarga sering menasehati saya, dari itu berhenti pakai sabu. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali kami sering pesta sabu. Sekarang pakai inek lagi kepingin saja. ‘’Lebih suka pakai logo pink love sama honda ini, harganya Rp 140 ribu paling cepat buat kita Happy dan nge-fly,” tukasnya sambil membayangkan masa-masa gelap yang sudah dilaluinya. (**/bersambung)
|