Gara-gara Makan Pakai Tangan, Anak ''Disita'' Negara |
|
|
|
Friday, 08 June 2012 17:40 |
OSLO - Warga Norwegia keturunan India, Anurup dan Sagarika Bhattacharya, kehilangan hak asuh kedua anaknya setelah dinas sosial melabel perilaku mereka tidak pantas. Tak hanya hak asuh yang hilang, kedua anaknya masing-masing berusia 3 tahun dan delapan bulan juga diangkut untuk dititipkan di panti sosial di Oslo. Persoalan bermula saat pekerja sosial memergoki keduanya memberi makan anak-anaknya langsung dengan jemari mereka, tak pakai sendok. Apalagi belakangan juga diketahui mereka tidur di ranjang yang sama dengan kedua anaknya. Layanan Perlindungan Anak Norwegia memboyong anak-anak itu dari rumah mereka pada Mei 2012. "Mereka bertanya, ''Kenapa kau tidur dengan anak-anak di tempat tidur yang sama,'' Saya katakan kepada mereka, ini murni masalah budaya. Kami tidak pernah meninggalkan anak-anak di ruangan lain dan mengucapkan selamat malam kepada mereka," kata Anurup kepada saluran televisi India, NDTV. "Memberi makan anak dengan tangan adalah normal dalam tradisi India dan memberi makan dengan sendok baru dilakukan setelah anak berhenti menyusu," ujarnya, seperti dikutip Daily Mail. Setelah memboyong anak-anaknya, dinas sosial hanya mengizinkan pasangan ini dua kali setahun mengunjungi anak-anaknya. Tiap satu kali kunjungan, waktunya dibatasi hanya sejam. Hal ini akan berlangsung hingga anak-anak mereka berusia 18 tahun. Inilah yang membuat mereka meradang. Keduanya memohon kepada pemerintah India untuk campur tangan. Namun, meskipun telah ada intervensi pemerintah India, para pejabat Norwegia tetap menolak untuk memenuhi permintaan itu tanpa penjelasan lebih lanjut. Pengacara Svein Kjetil Lode Svendsen menyatakan perlindungan anak Norwegia terkenal ''kejam''. "Laporan di PBB pada tahun 2005 mengkritik Norwegia untuk mengambil terlalu banyak anak dalam perawatan umum." Untuk sebuah negara sekecil Norwegia, 12.500 anak di panti sosial bukanlah angka yang kecil. (net)
|