JAKARTA - Wakil Presiden Boediono tetap menunjukkan sikap tenang seperti biasanya setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Sabtu, (23/11). Memakai kemeja putih dan celana abu-abu Boediono melangkah tenang saat akan melakukan jumpa pers. Dalam jumpa pers, Boediono membenarkan bahwa ia memang diperiksa KPK sebagai saksi untuk kasus skandal Bank Century. "Saya baru saja menjalani pemeriksaan. Ini kewajiban saya sebagai warga negara untuk berikan keterangan pada KPK terkait dengan kasus Bank Cenetury. Saya diperiksa sebagai saksi," tutur Boediono dalam jumpa pers. Dalam pemeriksaan hampir 8 jam, Boediono mengaku tak mengingat jumlah pertanyaan yang ditanyakan penyidik KPK. Terkait rincian pertanyaan, ia menyatakan tidak dapat menyampaikan pada publik karena hal itu merupakan kewenangan KPK untuk merincinya. Ia hanya menyatakan sudah memberikan keterangan secara utuh pada penyidik. "Pertanyaannya banyak ya saya sampai tidak ingat lagi karena dari jam 10 pagi saya sudah diperiksa," tutur Boediono sambil tersenyum. Boediono mengungkapkan memang ia yang meminta KPK agar pemeriksaan dilakukan pada hari Sabtu. Hal ini karena pada hari biasa, ia memiliki banyak kegiatan kenegaraan. Salah satunya menerima sejumlah pejabat dari negara lain. "Saya minta hari ini, karena ini hari yang bebas untuk dimanfaatkan dan bisa memberikan penjelasan pada KPK secara tuntas," tandas Boediono.
#Bantah Diistimewakan Sementara itu, Boediono membantah dirinya diistimewakan saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Sabtu, (23/11) itu. Menurutnya, pemeriksaan dilakukan di kantornya, karena tidak ingin aturan protokoler wapres mengganggu kegiatan lain di KPK. "Jika saya datang di KPK, protokol keamanan mengharuskan Paspampres melakukan sterilisasi dan sebagainya. Ini akan merepotkan dan jangan-jangan malah menimbulkan kesan ada intervensi," tutur Boediono. Pemeriksaan Boediono di kantornya sempat menuai kontroversi. Banyak pihak menduga ini salah satu cara Boediono untuk berlindung di balik fasilitas negara. Boediono menampiknya. Ia menyatakan tidak pernah keberatan diperiksa KPK di mana pun. Terkait hari pemeriksaan, ia sengaja memilih hari Sabtu, agar tidak mempengaruhi jadwal kegiatan kenegaraan yang dijalankannya. "Bagi saya, sama saja pemeriksaan di mana pun. Namun untuk kemudahan kedua pihak kami bersepakat pemeriksaan di sini saja," kata Boediono. (flo/jpnn)\
|