Muaradua, Palembang Pos.-
Diduga akibat imbas dari kurangnya asupan makanan yang didapat, Risa Amelia (2,5), warga Desa Kembang Bandung Kecamatan Mekakau Ilir Kabupaten OKU Selatan sejak Senin (25/11) harus mendapatkan perawatan tim medis dari pihak RSUD Muaradua.
Buah hati pasangan Supardi ini divonis tim dokter mengalami gizi buruk dan harus segera ditangani lantaran sakit yang dideritanya dan juga berat badannya tak pernah bertambah, hanya 7 kilogram.
Menurut penuturan Rumaini, nenek pasien, cucunya tersebut diketahui menderita gizi buruk setelah pihak keluarga membawa pasien ke Posyandu di Desa Kembang Bandung karena sakit yang dideritanya.
Dari keterangan Weni, salah satu bidan yang menangani cucunya, tutur Rumaini, setelah sempat diperiksa akhirnya pihak keluarga dianjurkan untuk membawa Risa puskesmas. Namun setelah mendapat bantuan bidan dan kades setempat, Risa kemudian disarankan untuk langsung dirawat di RSUD Muaradua.
Dokter Anak RSUD Muaradua, dr Laili Fitrianti SAP bersama Kepala Ruangan Rawat Inap Anak, Anita, usai memeriksa kondisi Risa membenarkan jika Risa menderita gizi buruk karena asupan makanan yang kurang baik.
Selain itu, Risa juga dinyatakan menderita diare dan infeksi paru-paru sehingga pihak RSUD Muaradua akan terus melakukan perawatan intensif terhadap pasien termasuk juga memperhatikan kondisi kesehatannya.
“Pasien atas nama Risa ini masuk ke RSUD sejak kemarin, jadi saat ini kita masih melakukan perawatan terlebih Risa juga sedang menderita diare. Sementara untuk infeksi paru-paru yang dideritanya masih akan kita periksa lebih lanjut,” tutur dr Laili.
Satu-satunya dokter spesialis anak di RSUD Muaradua ini menyebutkan, melihat kondisi pasien menurutnya untuk anak dengan usia 2,5 tahun seharusnya berat badan ideal yakni 13-14 kg, namun yang dialami Risa jelas tidak berimbang dengan berat badan 7 kg.
Sementara itu, dihubungi terpisah Kades Kembang Bandung, Abdul Muin membenarkan jika warga desanya ada yang menderita gizi buruk dan sekarang sudah mendapat perawatan di RSUD Muaradua.
Menurutnya selain Risa yang menderita gizi buruk, pada 2008 lalu salah satu warganya juga ada menderita gizi buruk namun sekarang sudah sehat. “Kalau namanya saya lupa, namun kasus gizi buruk ini merupakan yang kedua karena sebelumnya jjuga pernah ada warga kita yang menderita gizi buruk,” tuturnya.
Menanggapi adanya balita yang menderita gizi buruk tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKU Selatan, Herman Azedi mengungkapkan, pihaknya juga telah mendapat laporan soal gizi buruk dari bidan Desa Kembang Bandung, selanjutnya pihaknya meminta penderita untuk segera dirawat di RSUD Muaradua.
“Langkah cepat sudah kita lakukan dengan mengirim pasien ke RSUD untuk mendapat perawatan. Kita berharap juga keluarga untuk dapat bersabar, sehingga pasien bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang baik,” ungkapnya.
Dengan adanya temuan gizi balita yang menderita gizi buruk tersebut, selaku Kepala Dinas Kesehatan OKU Selatan, dirinya juga menghimbau masyarakat khususnya para ibu hamil dan ibu yang memiliki balita untuk rutin memeriksakan diri ke posyandu.
“Masalah gizi buruk pada balita seperti ini harus menjadi perhatian kita semua. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan menghimbau kepada seluruh bidan desa untuk kembali mengaktifkan Posyandu termasuk juga meminta bantuan kepala desa agar masalah gizi buruk seperti ini dapat teratasi dan juga program ibu dan balita sehat bisa tercapai,” tutupnya. (cr07)