Written by Administrator
|
Saturday, 30 November 2013 11:52 |
Prabumulih, Palembang Pos.- Target Manajemen Sriwijaya FC untuk dapat menjadikan Wali Kota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM sebagai salah satu bapak angkat bagi pemain
SFC tampaknya akan sulit terealisasi. Pasalnya, pria yang baru saja menunaikan ibadah haji ini mengaku masih harus pikir panjang jika diminta untuk mengeluarkan duit pribadi untuk membiayai pemain SFC. Sebab kata adik kandung Bupati Ogan Iliir (OI) Ir H Mawardi Yahya ini, masih banyak hal-hal yang dipandang lebih penting yang membutuhkan perhatiannya selaku kepala daerah (walikota, red) seperti pembangunan
tempat ibadah (masjid dan mushola) dan membantu fakir miskin dan warga tidak mampu lainnya. “Kalau memang begitu, rasanya harus lebih mengutamakan warga Prabumulih terlebih dahulu. Masih banyak yang perlu kita bantu dan kita bangun seperti
pembangunan mesjid dan mushola maupun fasilitas umum lainnya,” ujar Ridho Yahya, ketika dibincangi wartawan beberapa waktu lalu. Selain itu, kata Ridho, dirinya juga khawatir jika nanti dirinya membiayai pemain SFC tersebut akan menyalahi aturan dan menjadi pertanyaan aparat penegak hukum. “Bukan apa-apa mau bayar pemainnya berapa? Dipikir-pikir dulu kalau dana pribadi, gaji walikota tidak seberapa, darimana kita dana nanti jadi pertanyaan KPK,” ungkapnya. Namun meskipun secara pribadi Ridho Yahya mengisyaratkan menolak menjadi bapak angkat, Ridho tetap berupaya membantu manajemen SFC dalam menghadapi musim kompetisi tahun depan. Dimana pihaknya akan mempelajari, apakah bisa pembiayaan pemain SFC tersebut dianggarkan melalu APBD Kota Prabumulih. “Kita pelajari dulu aturannya, apakah bisa dibiayai dalam APBD. Jika dasar hukumnya sudah jelas menyalahi aturan dan sepanjang itu demi kemajuan klub yang kita cintai pasti kita mendukung, kita lihat saja nantinya” tukasnya. Untuk diketahui menghadapi kompetisi ISL tahun 2014 mendatang, belum lama ini Manajemen SFC menyatakan, akan menggandeng sejumlah kepala daerah dan juga pengusaha untuk dapat menjadi bapak angkat pemain SFC. Langkah ini diambil untuk menjamin kontrak pemain, gaji dan bonus para pemain SFC lancar tanpa ada tunggakan lagi. Terkait rencana itu, manajemen telah
melayangkan surat beberapa kepala daerah dan pengusaha telah menyatakan kesediaannya. (abu)
|