RSMH, Palembang Pos.- Bukan hal aneh saat tidur terdengar bunyi dengkuran pada anak maupun dewasa. Bagi sebagian orang, dengkur atau dikenal ngorok merupakan hal yang biasa terjadi pada saat tidur. Apalagi dengkur karena kelelahan, itu hal yang wajar. Namun tetap diperhatikan, apakah dengkuran anak mengalami hambatan pernafasan atau tidak. Sebab, hambatan nafas atau henti napas pada anak adalah kondisi yang tidak biasa. Dengkur adalah suara nafas yang berbunyi akibat getaran udara yang masuk lewat saluran pernafasan atas. Menurut Spesialis Anak di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, dr Fifi Sofiah SpA, kalau saat tidur otot tubuh menjadi rileks termasuk otot saluran nafas. Jadi udara melewati jalur yang lebih sempit, suara itu berasal dari aliran udara pernafasan yang mengalami hambatan pada anak tersebut. Jadi, semakin banyak udara yang menghambat semakin tinggi tekanan udara yang lewat sehingga semakin keras suara ngorok itu. “Suara dengkuran disebabkan oleh pembesaran tonsil (amandel) maupun adenoid di belakang rongga hidung akibat adanya infeksi. Sebenarnya fungsi amandel dan adenoid menjadi benteng pertahanan terdepan yang menangkis serangan kuman penyakit yang masuk melalui pernapasan dan mulut. Bagi anak-anak hal ini sangat berpengaruh,” ungkap dr Fifi saat ditemui diruangan kerjanya, kemarin (30/11). Penyebab lainnya, kata dia, beberapa anak yang alergi terutama saat mengalami batuk dan pilek biasanya mereka bernafas melalui mulut, sehingga udara yang masuk tidak tersaring. Akibatnya amandel membesar dan saat tidur anak akan mendengkur. “Tapi, kalau batuk dan pileknya sembuh, kemungkinan ngoroknya pun hilang,” katanya lagi. Tidak hanya itu, sambung Fifi, kelainan anatomis pada rahang muka bawah yang tampak kecil, saraf otot pernafasan, saraf pengontrol tidak sempurna serta obesitas. Ketika anak mendengkur, biasanya kualitas tidur menurun. Maka dari itu, Fifi menghimbau, bagi ibu yang mengetahui anaknya mendengkur, segera lakukan pemeriksaan medis. “Jika sudah diperiksa, dokter akan melakukan tindakan sesuai dengan penyebab terjadinya dengkuran. Jangan abaikan anak yang mendengkur saat tidur,” pungkasnya. (cr02)
|