JAKARTA - Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) unggul dalam survei yang digelar Indikator Politik Indonesia (Indikator). Dia unggul dalam tiga skema survei yang digunakan, yaitu terbuka, semi terbuka dan tertutup. Dalam skema terbuka atau top of mind, Jokowi unggul dengan 18 persen suara. Disusul Prabowo Subianto dengan 6,9 persen; Aburizal Bakrie (Ical) sebesar 5,7 persen, Wiranto sebesar 4,2 persen; dan SBY 2,7 persen. "Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDIP) di angka 2,3 persen. Terakhir, Jusuf Kalla (Ketua Umum Palang Merah Indonesia) sebesar 1,4 persen," jelas Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat mempresentasikan hasil survei "Kualitas Personal dan Elektabilitas Capres" di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, kemarin (1/12). Jokowi juga unggul dalam survei dengan skema semi terbuka. Mantan Walikota Surakarta itu mendapat 35,9 persen, Aburizal Bakrie 11,4 persen, Prabowo 11,4 persen dan Wiranto 7,8 persen. Pada survei dengan skema tertutup, Jokowi bertengger di posisi puncak dengan meraup 47,4 persen suara. Disusul Prabowo dengan 15,8 persen dan Ical di angka 12,6 persen, Dahlan Iskan 3,7 persen. Sisanya, 20,5 persen tidak menjawab. Burhanudin menyimpulkan, dari tiga skema survei yang digunakan ada beberapa tren menarik, diantaranya tidak masuknya Megawati di empat besar. Padahal, mantan presiden kelima itu selalu masuk dua besar pada tahun lalu.
Megawati dan Prabowo cenderung menurun, dan Aburizal stagnan. Sebaliknya, Jokowi naik tajam. "Wiranto juga menarik. Ada kemajuan dibanding dalam survei-survei sebelumnya. Bahkan, selisih Wiranto dengan Aburizal dan Prabowo dalam pertanyaan semi terbuka tidak berbeda jauh," ungkapnya. Sedangkan dalam simulasi tiga calon yang mencantumkan namanya, Jokowi unggul jauh di atas dua pesaingnya, Prabowo dan Ical dengan 49,1 persen. Tapi, jika Jokowi digantikan Megawati dalam simulasi ini, Prabowo unggul dengan 29,1 persen. Sementara Ical di angka 23,8 persen dan Megawati 17,7 persen, 29,4 persen tidak menjawab. "Hal ini menunjukkan, pemilih Megawati beralih ke Jokowi dan membuat dukungan Megawati merosot cukup dalam sepanjang 2013 ini," pungkasnya. (Fatah/WMC)
|