PRABUMULIH - Kawanan perampok bersenpi beraksi lagi diwilayah hukum Polres Prabumulih. Kali ini korbannya Nata Saputra (23), warga Desa I Suka Cinta, Kecamatan Sungai Rotan, Muara Enim. Motor Yamaha Vixion warna merah Nopol BG 5902 EO miliknya, dirampok dua bandit bersenpi saat melintas di areal perkebunan karet di Desa Muara Sungai, Kecamatan Cambai, Senin (02/11), pukul 11.30 WIB. Informasinya, siang itu Nata Saputra dalam perjalanan ke kota Prabumulih dari desanya, dengan mengendarai motor kesayangannya. Saat melintas dilokasi kejadian, tiba-tiba dari belakang terlihat motor Honda Revo tanpa nomor polisi mengikutinya. Korban sempat curiga, lalu memacu motornya dengan kecepatan tinggi.
Akan tetapi para pelaku terus mengejarnya dan memepetnya dari kanan. Saat korban mencoba kabur, rupanya dua pelaku menyerempetnya dan mamaksa menghentikan laju motor. Ketika itulah, pelaku dibonceng, turun dan merampas motor korban. Sementara teman pelaku menembak ke atas dua kali, untuk menakuti korban.
Sadar akan bahaya, korban membiarkan pelaku kabur ke arah TPA Sungai Medang. ‘’Aku nak ke Prabumulih jadi lewat sana. Waktu itu jalan memang lagi sepi dan aku sadar ado yang mengikuti. Dak lamo dio nyerempet dan keluarkan senpinyo dengan nembak ke atas. Kemudian ngambek motor aku sambil mengancam akan menembak saya, kalau melawan,” ujar Nata saat melapor ke Polres Prabumulih.
Kapolres Prabumulih AKBP Denny Yono Putro SIk; melalui Kabag Ops AKP Try Wahyudi SH, dikonfirmasi membenarkan laporan perampokan bersenpi itu. “Korban mengaku dirampok siang hari dikawasan Muara Sungai. Petugas sempat turun ke lokasi menyisir dan mencari keterangan. Kasus ini dalam penyelidikan dan sudah meresahkan sekali kasus rampok motor ini,” pungkasnya.

#Dua Perampok Mobil Yaris Didor
Sementara itu, setelah hampir 9 bulan melakukan pengejaran, akhirnya Tim Buser Polres Muara Enim pimpinan Ipda Acep Yuli Sahara, berhasil membekuk dua tersangka perampok mobil Toyota Yaris Nopol BG 1029 DC; disertai membunuh pemiliknya Ardianto, warga Desa Teluk Gelam, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim. Dimana, saat itu, mayat Ardianto dimasukan karung, di buang di Sungai Desa Karang Agung, Kecamatan Abab, Kabupaten PALI pada 5 Mei lalu.
Kedua tersangka ditangkap di dua lokasi yang berbeda, Senin (2/12) sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam penangkapan itu, kedua tersangka terpaksa dihadiahi timah panas di kedua kakinya. Kedua tersangka itu, M Romadoni Suryaji alias Dedek (26), warga Kampung II, Kelurahan Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, dibekuk saat main biliar di desanya.
Kemudian, Hamzaiya (29), warga Desa Betung, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, diringkus di tempat persembunyiannya di Lintang, Empat Lawang. Sementara satu tersangka lagi berinisil LK, masih dalam pengejaran, karena berhasil melarikan diri. Bahkan, sebulan setelah mayat korban ditemukan, polisi mengamankan barang bukti mobil Toyota Yaris rampokan, di Kota Palembang.
Kepada petugas tersangka Hamzaiya (29) mengaku, aksi perampokan disertai pembunuhan itu bermula dari dia bertemu korban yang tengah bersama pacarnya Riska, di sebuah rumah makan di Kota Prabumulih. Saat itu dia mengajak berjanji dengan korban untuk berjalan-jalan ke Desa Karang Agung, Kecamatan Abab.
Lalu korban bersama dia dan tersangka Dedek berangkat dengan mobil Toyota Yaris korban ke Karang Agung. Selanjutnya dia bersama korban singgah ke rumah tersangka LK. ”Saya dengan LK sudah lama kenal, di rumah LK kami makan-makan dan istirahat,” jelas Hamzaiya. Usai makan, sambung Hamzaiya, LK mengajaknya bersama Dedek dan korban jalan-jalan lagi.
Sampai di lapangan kosong, LK menyuruh korban menghentikan mobilnya. Lalu, dia, LK, Dedek dan korban keluar dari mobil. Saat itu tape mobil dihidupkan dan semua pintunya dibuka. Ketika berdiri mendengar musik itulah, LK menyuruhnya dan Dedek membunuh korban. ”Saat itu LK menyuruh saya dan Dedek menyelesaikan korban. Aku tujah perut korban dengan pisau yang telah disiapkan,” jelasnya.
Kemudian, terus Hamzaiya, ia sempat menjilat darah korban di pisaunya. Lalu, giliran tersangka Dedek menusuk dada korban, namun korban sempat berusaha lari. Melihat itu, LK dan temannya AT (DPO), mengejar korban, sementara Hamzaiya dan Dedek, mengejar dengan mobil korban. ‘’Kami temukan korban terkapar di pinggir jalan dalam kondisi sudah tewas,” ujar Hamzaiya, sembari mengaku setelah itu, Dedek menyembelih leher korban.
Kapolres Muara Enim AKBP M Aris; melalui Kasat Reskrim AKP Jhon Louis Letedara, dikonfirmasi Selasa (3/12), mengatakan keduanya ditangkap berkat bantuan masyarakat. ”Kedua tersangka berikut mobil korban yang telah kita temukan, diamankan di Mapolres Muara Enim. Dalam pemeriksaan, bisa saja tersangka selain dijerat pasal pencurian dengan kekerasan, juga pembunuhan berencana,” jelasnya.

#Korban Merugi Ratusan Juta
Terpisah, kasus perampokan juga menimpa korban Sisyani (45), di Jalan Sungai Itam, RT 40/05, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin, Selasa (3/12), sekitar pukul 02.30 WIB. Pelaku berhasil menggasak uang senilai Rp 30 Juta, ditambah emas seberat 20 suku berhasil dibawa kabur lima kawanan perampok bersenpi.
Selain menggasak harta benda milik keluarga Sisyani, pelaku perampokan juga melakukan tindakan penganiayaan hingga korban Sisyani terpaksa mendapat perawatan medis. Total kerugian dialami korban diperkirakan mencapai Rp 100 juta, yang terdiri dari uang tunai, emas, dan beberapa barang dagangan seperti puluhan bungkus rokok yang tersimpan di warung milik korban.
Sumiatun (60), orang tua korban mengatakan, ketika terjadi perampokan, ia berada disalah satu kamar dalam rumah. Sekitar 5 orang perampok masuk kedalam rumah melalui jendela samping kiri yang tidak berterali. Mereka langsung masuk ke dua kamar didalam rumah dan membangunkan semua penghuni rumah yang berjumlah 5 orang tersebut.
Kawanan perampok bersebo itu meminta semua penghuni rumah keluar kamar dan langsung menggiring ke bagian belakang, lalu mereka mengikat tangan mulut dan kaki. Sisyani dan keluarga diancam akan dibunuh jika berteriak minta tolong. "Diam, awas kalau teriak, sambil menunjukan pistol," ujar Sumiatun.
Sebelum meninggalkan kamar korban, perampok sempat memukul bagian pelipis mata sebelah kanan dan kedua kaki Sisyani dengan tujuan agar takut dan tidak melawan. “Mereka memukul anak saya hingga berdarah, perampok kembali bilang pada kami agar tidak melawan, berteriak dan melakukan pengejaran, sembari diluar rumah mereka sempat mengeluarkan letusan tembakan sebanyak satu kali,” cetusnya.
Kapolsek Talang Kelapa Kompol Hadi Syaefudin mengatakan, kasus ini sudah ditangani pihaknya telah melakukan olah TKP dan minta keterangan para saksi. ‘’Petugas kita masih terus bekerja untuk mengungkap kasus ini, dan mengejar para pelaku,” katanya singkat. (abu/luk/far)