MURA - Tragis nasib Halimi (54), karyawan PT Bina Sain Cemerlang (BSC). Warga asal Martapura, OKUT ini, tewas dirampok di area perkebunan PT BSC Blok K 40, Desa Sungai Pinang, Muara Lakitan, Kabupaten Mura. Akibatnya satu unit sepeda motor Absolut Revo Hitam campur Orange, emas dan uang; serta Hanphone yang dibawa korban, raib dibawa kabur pelaku.
Peristiwa itu diketahui Rabu (04/12), sekitar pukul 12.00 WIB. Informasi yang diterima Palembang Pos, orang pertama yang menemukan korban, sopir pengangkut buah, Redin Saputra. Saat itu Redin sedang melintas di lokasi kejadian dan mendengar suara seperti orang mendengkur. Ketika dicek, ternyata bukan orang yang mendengkur, melainkan korban tengah sekarat dalam kondisi tubuh tengkurap di tanah, tidak memakai baju lagi dan celana melorot ke bawah (setengah terbuka). Redin kemudian berteriak memanggil warga lainnya. Dalam waktu sekejap, warga berdatangan memadati lokasi kejadian. Setelah tubuh korban dibalik, tidak ditemukan luka bekas bacokan ataupun tembakan senpi. Namun bagian muka korban dipenuhi lumuran darah. Oleh warga, korban dibawa ke Klinik PT BSC, untuk diberikan perawatan. Diklinik tersebut, diketahui bahwa rahang korban patah. Diduga korban dipukul pelaku dengan benda tumpul, karena tidak ditemukan bekas bacokan ataupun luka bekas benda tajam lainnya. Karena kondisi korban tidak memungkinkan dirawat di klinik tersebut, akhirnya korban di rujuk ke RS Hapsari. Namun sayang ternyata ajal lebih dulu menjemput, dalam perjalanan atau sebelum tiba di RS. Setelah dilakukan visum, mayat korban langsung dibawa keluarganya ke Martapura, OKUT. Kapolres Mura AKBP Chaidir, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. “Saat ini kita sedang turun ke TKP untuk melakukan penyelidikan,” kata Chaidir.
#Perampok Larikan Uang Lelang Karet Sementara itu, uang hasil pelelangan karet sebesar Rp 60 juta dalam sekejap mata dirampok orang tidak dikenal. Uang tersebut milik Rosyadi (40), ketua kelompok tani Desa Tebedak 2, Kecamatan Payaraman, Kabupaten OI. Tapi anehnya korban belum mau melapor ke pihak berwajib, usai kejadian Rabu (04/12), sekitar pukul 00.30 WIB. Menurut Yadi warga Desa Tebedak yang dihubungi via ponselnya mengatakan, fajar itu seperti biasa di Desa Tebedak 2, menimbang karet. Usai penimbangan itu dilakukan pelelangan karet yang melibat para petani berduit alias tauke. Saat itu tauke karet dari Desa Tambang Rambang, Kecamatan Rambang Kuang, Kabupaten OI bernama Dwi berhasil memenangkan pelelangan getah karet, karena melakukan menawaran tertinggi dan dinyatakan berhasil memboyong getah sekitar 70 ton dengan menyerahkan uang Rp 60 juta. Uang tersebut diserahkan kepada Rosyadi selaku ketua kelompok; dan disaksikan pengurus dan petani lainnya. Uang tersebut setelah diterima diletakkan Rosyadi diatas meja. Secara tiba-tiba datang seorang laki-laki dengan memakai jaket hitam dan pakai topi, secepat kilat merampas uang tersebut yang masih berada di dalam kantong plastik diatas meja dan membawanya kabur. Rupanya saat akan dikejar, sipelaku banyak membawa teman yang sudah menunggu di depannya, sehingga dengan mudah kabur menggunakan sepeda motor menuju arah PTPN VII cinta manis. Kapolsek Tanjung Batu AKP Edhie Suratno dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Namun hingga kemarin sore, korban tidak melapor. "Kita belum menyimpulkan apa itu perampokan atau pencurian biasa. Karena korban sendiri tidak mau melapor saat kita minta keterangan, dengan alasan mau mencari sendiri pelakunya," kata Kapolsek. (yat/din)
|