Sekayu, Palembang Pos,- Operasi Zebra yang digelar secara nasional, termasuk di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) khususnya kota Sekayu, belum memberikan efek jera bagi pelanggar lalu lintas, terlebih kalangan pelajar. Terbukti para
pelanggar masih ditemui melanggar selama operasi berlangsung. Meski mendapat tindakan refrensif berupa penilangan, namun para pelanggar tetap tidak kapok. Berdasarkan pantauan di kota Sekayu, kemarin (7/12) siang para pengendara bermotor tetap saja ditemui tidak menggunakan helm. Tidak hanya itu, pengendara bermotor juga bahkan ada yang berboncengan tiga. Berdasarkan data Satlantas Polres Muba jumlah pelanggar terbanyak didapat pada hari Selasa (3/12) lalu dengan jumlah 107 pelanggar. Para pelanggar diantaranya roda dua maupun roda empat. "Tindakan yang kita lakukan selama operasi Zebra berlangsung, yakni dengan tidakan preeemtif, refrensif, dan preventif. Tindakan preemtif diantaranya kegiatan penluh/penling, sebar/pasang, program nasional kamsel. Untuk tindakan refrensif berupa tilang, dan teguran. Sementara untuk preventif berupa pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli," ungkap Kasat Lantas Polres Muba, AKP Kadek Hary Mahardika SH Sik Dikatakan Kasat, pihaknya berusaha memberikan efek jera bagi para pelanggar. Untuk operasi Zebra di kota Sekayu dilakukan di Jalan Kolonel Wahid Uddin, Simpang Petro Muba, depan Polres Muba Jalan Merdeka, serta tugu Bintang Sekayu. Operasi Zebra juga dilakukan di
Kecamatan lainnya, seperti di Jalan lintas timur (Jalintim). "Untuk di kota Sekayu memang agak susah melakukan penerapan disiplin. Ditilang, namun dari mereka langsung menelpon pejabat. Namun tetap kita tindak. Untuk penilangan kita tidak menahan surat kendaraan
melainkan kendaraan yang dipakai (motor, red)," terang Kasat. Salah satu guru SMA di kota Sekayu, Sarmedi, mengatakan, dengan adanya operasi Zebra ini diharapkan meminimalisir pelanggaran dalam berlalu lintas. Mengenai pelanggar dibawah umur (kalangan pelajar),
menurutnya, perlu ada sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sementara itu, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lahat melirik pelajar, untuk melakukan sosialisasi pelopor keselamatan berlalu lintas. Seluruh pelajar se Kabupaten Lahat menjadi terget sosialisasi yang mengenalkan fungsi helm, Surat Izin Mengemudi (SIM) dan STNK. Sebab, kecelakaan lalu lintas kerap dialami pelajar yang mengabaikan berlalu lintas. Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH M Si, melalui Kasat Lantas AKP Agung Adhitya mengatakan, pelajar masih menominasi angka kecelakaan lalu lintas. Selain belum mengantongi SIM, sebab masih dibawah umur, kesadaran berlalu lintas usia pelajar masih rendah. “Kami fokus kalangan pelajar. Kunjungan ke sekolah-sekolah menjadi agenda kami,” jelasnya. Tidak hanya melakukan kunjungan ke sekolah se Kabupaten Lahat, untuk bertatap muka langsung, Satlantas Polres Lahat juga akan menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lahat, hingga hasil lebih maksimal. “Umumnya pelajar belum memenuhi syarat untuk mengendarai motor ataupun mobil. Sebab usia mereka masih dibawah umur, sehingga mereka belum mengantongi SIM. Kita melarang pelajar mengendarai kendaraan bermotor, apalagi sampai membawanya ke sekolah,” ujarnya. Saat ini, masih banyak membawa sepeda motor ke sekolah, peran sekolah dalam hal ini sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan orang tua, juga harus dapat melarang dan memberikan pengertian kepada putra putrinya, agar tidak mengendarai sepeda motor. “Sekolah, orang tua termasuk kita harus saling berkoordinasi, jangan sampai anak dibawah umur menjadi korban jalan raya karena kelalaian orang tua,” pungkasnya (riz/rif)
|