JAKARTA - Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang menabrak truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina, di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, kemarin (9/12). Berdasarkan data posko kepolisian di lokasi kejadian, lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam kecelakaan yang terjadi pukul 11.15 ini. Korban tewas adalah Darman Prasetyo (Masinis); Sofyan Hadi (Assisten Masinis); M Subhi (Teknisi); Rosa; dan satu korban belum diketahui identitasnya.
“Dari pihak kami ada tiga korban meninggal dunia, yaitu masinis, asisten masinis dan petugas layanan kereta,” jelas Manajer Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa. Sementara itu, pengemudi truk Kosimin (Driver) dan Mujiono (Kernet) berhasil diselamatkan. Keduanya dilarikan ke RS Pertamina, Jakarta Selatan untuk menjalani perawatan intensif. Saksi mata Resa mengatakan, kecelakaan berawal saat pengemudi truk nekad melintasi rel, padahal sirine peringatan kereta api sedang melaju sudah terdengar. "Kalau menerobos atau tidak saya nggak tahu. Yang jelas suara sirine sudah terdengar tapi truk masih jalan saja," jelasnya saat ditemui di lokasi kejadian. KRL yang melaju dari arah Serpong menuju Tanah Abang langsung menghantam badan truk. Suara ledakan terdengar, sesaat setelah kereta menghantam badan truk. Kabin Masinis dan gerbong wanita yang berada tepat di belakang kabin terguling dan terbakar. Begitu juga dengan truk tangki yang memuat 24 ribu kilo liter Bahan Bakar Minyak (BBM). Setidaknya 20 mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Tapi, karena material BBM yang begitu banyak membuat sulit dijinakkan. Salah seorang penumpang, Endang, mengatakan dirinya dan penumpang lain panik saat mendengar suara ledakan dan mengetahui adanya gerbong yang terbakar. "Panik, kaca tidak bisa dipecahkan," jelasnya. Endang saat itu berada di gerbong paling belakang. Dibantu warga sekitar, Endang bersama penumpang lainnya keluar dengan melompat dari jendela sebelah kiri. Seluruh korban tewas dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Sedangkan korban luka dilarikan ke sejumlah rumah sakit, diantaranya RS Suyoto, RS Premier Bintaro, RS Pertamina dan RS Fatmawati. Korban yang didominasi perempuaan umumnya menderita luka bakar. Petugas pemadam kebakaran, kepolisian dan TNI sempat kesulitan mengevakuasi korban tewas karena jasadnya terjepit badan kereta yang ringsek.
#KAI Salahkan Sopir Truk Kepala Daerah Operasi (Daop) 1 PT Kereta Api Indonesia (KAI), Heru Isnadi mengatakan, kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) KA 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki BBM karena sopir truk tidak disiplin. Kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api Pondok Betung, Jalan Bintaro Permai 3, Jakarta Selatan, kemarin (9/11). “Rambu sudah berbunyi, tapi dia (sopir truk) tak menghiraukan,” jelasnya dalam konferensi pers di lokasi kejadian. Menurut Isnadi, truk yang mengangkut 24 ribu liter BBM jenis premium itu nekad melintasi rel, padahal palang pintu sudah mulai diturunkan. Di saat bersamaan, KRL 1131 melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Serpong menuju Tanah Abang. "Kereta itu kecepatannya 70 kilometer perjam," kata Isnadi. Isnadi menjelaskan, KRL yang dikemudikan masinis Darman Prasetyo itu berangkat dari stasiun Serpong pukul 10.53 dan pada pukul 11.07 berangkat dari Pondok Ranji menuju Kebayoran Lama, dan menabrak truk tangki pada pukul 11.15. "Pukul 11.31, tegangan listrik langsung dipadamkan,” jelasnya. Bangka kereta akan diangkut menuju Balai Yasa Manggarai, menggunakan kereta crane yang didatangkan dari Cirebon, Bandung, Bukit Duri dan Jatinegara. Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan sejumlah saksi terkait kecelakaan ini. Dia menegaskan, semua kemungkinan terkait musibah ini akan diselidiki. “Kita akan lakukan penyelidikan dan memeriksan saksi-saksi,” jelasnya. (John/WMC)
|