Indralaya, Palembang Pos.- Ahmad Farezi, balita yang masih berusia tujuh bulan, warga Desa Embacang Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan Ilir (OI) ternyata mempunyai kelamin ganda sejak dilahirkan. Saat ini orang tua si balita, Fitria (26) dan suaminya Hendri (24) merasa panik dan berharap kiranya anak semata wayangnya itu bisa normal dengan cara dioperasi sehingga status kelaminnya jelas. Semula si ibu balita, Fitria, didampingi Kades Embacang, A Roni Basri, mencoba menemui Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir, H Kosasi SKM, untuk minta difasilitasi ke Rumah Sakit Mohammad Husen (RSMH) Palembang, Kamis (12/12). Namun, karena batal bertemu, akhirnya balita bersama orang tua dan Kades Embacang mampir ke Bagian Humas Pemkab Ogan Ilir. Dijumpai sejumlah wartawan di Bagian Humas Pemkab Ogan Ilir, Fitria mengatakan, bila anak pertamanya itu lahir sehat-sehat saja dengan berat sekitar 1,8 kilogram. Saat persalinan, Fitria dibantu seorang bidan desa dan waktu itu sudah diketahui bila kelahiran Ahmad Farezi itu banyak keganjilan. Selain alat kelamin lelakinya sudah disunat, juga dibawah “burungnya” itu terdapat lubang yang menyerupai alat kelamin perempuan. “Saya sempat panik melihat kondisi anak saya yang mempunyai kelamin ganda, bagaimana nantinya kalau sudah besar. Akhirnya saya minta bantuan Pak Kades Embacang untuk mencari jalan keluar. Saat itu saya disarankan untuk langsung ke rumah sakit, tapi takut biayanya besar. Akhirnya disepakati untuk menemui Kepala Dinas Kesehatan OI,” cerita Fitria. Dari cerita Fitria, bila kondisi anaknya itu sehat-sehat saja walaupun mempunyai kelamin ganda. Tapi yang membuatnya bertanya-tanya, alat kelamin lelakinya itu tidak berfungsi. Ini terbukti saat membuang air kecil, keluarnya itu melalui lobang yang menyerupai alat kelamin perempuan. “Jadi saya berpikir, bagaimana nasib anak saya kelak, bila status jenis kelaminnya tidak jelas,” katanya. Fitria berharap, kepada pihak pemerintah, baik Bupati Ogan Ilir maupun Gubernur Sumsel dapat membantunya melalui program berobat gratis untuk dilakukan operasi di rumah sakit. “Kalau mengharapkan uang dari suami saya selaku petani jelas tidak punya. Harapan saya hanya dari dermawan dan bantuan pemerintah,” harap Fitria. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir, H Kosasi SKM, ketika dikonfirmasi mengaku siap mengawal perjalanan si balita berkelamin ganda tersebut. “Nanti kami akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dimaksud dan berharap si balita yang berkelamin ganda tersebut dapat ditolong,” katanya. (din)
|