Friday, 13 December 2013 15:56 |
JAKABARING - Niatan PSM Makassar untuk memboyong kapten tim Sriwijaya FC (SFC) Ponaryo Astaman, ternyata bisa menguntungkan. Bagaimana tidak, tim berjuluk Juku Eja ini wajib menebus sejumlah uang sebagai kompensasi. Proses kepindahan Popon ke PSM memang sangat spesial, mengingat mantan punggawa timnas ini masih menyisakan kontrak
satu tahun lagi, sehingga harus ada mahar. Berbeda dengan perpindahan pemain lainnya yang biasanya kontrak berakhir setiap akhir musim, sehingga pemain bebas menentukan klub. Direktur keuangan PT SOM Augie Bunyamin mengatakan jika beberapa waktu yang lalu dirinya telah berkomunikasi dengan Andi Darussalam yang merupakan Direktur keuangan dari PSM Makassar perihal situasi tersebut. “Karena Popon masih terikat kontrak dengan SFC, maka tim manapun yang meminati Popon harus membayar kompensasi, tidak terkecuali PSM Makassar. Hal ini sudah kita bicarakan bersama pak Andi,” terang Augie. Meski demikian manajemen SFC sampai saat ini belum menentukan besaran mahar yang harus dibayarkan PSM. Jajaran manajemen sampai saat ini masih melakukan koordinasi mengenai besaran bandrol Popon. “Untuk besaran harga Popon sendiri belum kita tentukan dan sampai saat ini kita masih melakukan koordinasi dengan jajaran manajemen,” lanjut Augie. Augie kembali menambahkan jika kepindahan Popon ke Makassar merupakan tranfer murni yang jarang terjadi di Liga Indonesia, karena biasanya klub-klub peserta ISL hanya akan melakukan perekutan pada pemain-pemain yang telah habis kontraknya. Sehingga tidak perlu mengeluarkan sejumlah dana untuk menebus kontrak pemain tersebut. “Popon baru bisa dimainkan oleh PSM jika mereka terlah membayarkan biaya kompensasi bagi Ponaryo Astaman,” tutup Augie. Sementara Manajer Sriwijaya FC Robert Heri menjelaskan persoalan Popon diserahkan kepada pengurus lainnya. Pihaknya kini fokus menyiapkan kontrak bagi tiga pemain anyar, Maman Abdurrahman, Syamsir Alam, Serge ‘Hulk’ Djiehoua. “Tim sekarang sedang dalam persiapan yang bagus menyongsong piala Gubernur Jatim,” pungkasnya. (cr01/kie)
|