LAHAT - Aksi penodongan dilakukan Edo Anggara (19); dan Ardianto (17), terhadap Elsa Anggara (16), harus dibayar mahal. Ardianto tewas dengan luka lebam disekujur tubuh; dan Edo dalam kondisi kritis setelah dimassa ratusan warga. Penodongan dilakukan kedua warga Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang itu,
terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, Kamis (12/12), di ruas jalan lintas antara Desa Kota Raya Lembak, dengan Kota Raya Darat, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat. Kasusnya bermula dari Elsa, warga Desa Kota Raya Lembak, jalan-jalan mengendarai sepeda motor Honda Blade. Belum jauh meninggalkan desanya, anak baru gede (ABG) ini sudah dibuntuti dua lelaki megendarai sepeda motor Yamaha Vixion Nopol BG 2128 WM. Nekatnya, kedua remaja tersebut memepet sepeda motor Elsa. Dengan menggunakan senjata tajam jenis badik, salah seorang pelaku mengancam memerintahkan Elsa berhenti. Melihat senjata tajam dan akan disakiti, Elsa pun menghentikan laju sepeda motornya. Aksi nekat kedua begundal ini pun awalnya berjalan mulus, meski aksi dilakukan tidak jauh dari pemukiman penduduk. Belum sempat membawa sepeda motor hasil kejahatannya, Elsa sudah berteriak histeris, yang menyulut perhatian warga sekitar. Teriakan Elsa membuat warga langsung menuju lokasi. Nahasnya, Ardianto tidak sempat melarikan diri. Remaja nakal ini pun langsung menjadi bulan-bulanan warga. Namun, aksi main hakim ratusan warga ini pun cepat diketahui anggota Polsek Pajar Bulan, yang langsung menuju lokasi. Dalam kondisi babak belur, Ardianto masih sempat dilarikan ke RSUD Besemah Pagar Alam. Namun, sekitar pukul 17.30 WIB, nyawa Ardianto tidak terselamatkan. Dengan tubuh penuh luka lebam, Ardianto meregang nyawa di RSUD Besemah. Sementara Edo masih sempat menyelamatkan diri dari amukan massa, dengan sepeda motor Yamaha Vixion ditungganginya bersama Ardianto, ke arah Kabupaten Empat Lawang. Namun, jumlah warga yang melakukan pengejaran terlalu banyak, membuatnya tidak sampai ke wilayah Kabupaten Empat Lawang. Tiba di komplek SMK Negeri 1 Jarai, Edo bersembunyi di gedung sekolah itu. Sayangnya, massa yang sudah marah mengetahuinya, dan dirinya pun tidak luput dari amukan massa. Edo masih berhasil diselamatkan anggota Polsek Jarai, yang kemudian diamankan ke Polsek Pajar Bulan. Namun, massa yang sudah berkisar 500 orang, tetap menerobos masuk ke Mapolsek Pajar Bulan. Akhirnya, Polsek Pajar Bulan meminta bantuan Polres Pagar Alam, untuk meredam massa. Sedangkan Edo yang juga dalam keadaan kritis akibat amukan massa, langsung dilarikan ke RSUD Lahat. Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto SH MSi; melalui Kapolsek Pajar Bulan Iptu Liswan SH mengatakan, banyaknya warga yang emosi akibat aksi kedua pelaku, membuat nyawa Ardianto tidak dapat diselamatkan. “Satu orang meninggal dunia, sedangkan satu lagi kritis. Kami imbau warga lebih waspada terhadap segala aksi kejahatan,” jelasnya. (rif)
|