Berharap Kondisi Membaik, Ngojek Untuk Cukupi Kebutuhan
Para awak Transmusi beberapa waktu lalu sempat melakukan aksi mogok kerja lantaran gaji mereka dibayar telat hingga empat bulan. Walaupun aksi ini sudah diantisipasi pihak manajemen hingga para awak transmusi kembali bekerja namun secara umum apa yang terjadi dengan awak transmusi meninggalkan permasalahan tersendiri khusus bagi kehidupan perekonomian sejumlah awak transmusi.
Kinaldo-Palembang
ADALAH Azar,--bukan nama sebenarnya, salah seorang awak transmusi yang memang sangat bersandar dengan pekerjaan selaku kernet Transmusi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selama bekerja, Azar, tampak gesit melayani permintaan para penumpang yang ingin menambah jumlah saldo pengganti tiket Transmusi mereka. Dengan berpakaian kemeja rapi lengkap dengan alat bantu pengisian saldo tiket miliknya, Azar terlihat sudah paham betul dengan alat mengisian saldo tersebut. Namun belakangan ini, kegelisahan Azar muncul karena dirinya dan kurang lebih 800 pegawai transmusi mengalami keterlambatan gaji. Maklum saja dengan gaji sebesar Rp 1,8 juta per bulan, Azar masih harus memutar otak untuk dapat hidup di ibu kota Sumatera Selatan ini. Apalagi jika gaji tersebut harus dicicil sampai dua atau tiga kali. “Di Palembang saya tinggal di rumah kontrakan dengan bayaran 400 ribu perbulan, belum lagi saya tinggal sendiri di Palembang, karena saya orang asli Lubuklinggau Musi Rawas, jadi untuk mencukupi hidup sehari-hari saya harus gali lobang-tutup lobang,” ucap Azar. Namun begitu Azar ternyata punya cara lain untuk menyiasati kebutuhan hidup yang tinggi di Palembang. Selain bekerja di transmusi, Azar juga mengisi waktu senggang dengan berprofesi menjajakan tumpangan alias 'ojek'. Dikatakan Azar, dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya pekerjaan tersebut. “Selain bekerja di transmusi, saya juga ngojek misalkan masuk pagi, saya ngojeknya sore, dan kalo masuk sore, saya ngojeknya pagi. Kalau tidak begitu mana bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya. Terkait kondisi transmusi khususnya soal gaji, Azar sangat berharap adanya perbaikan dimasa yang akan datang. “Tentu saya berharap adanya perubahan yang menuju ke arah yang lebih baik. Terutama soal nasib kami selaku awak transmusi,” tukas Azar. (**)
|