MURATARA - Kematian Pandra (11), warga Desa Beringin Jaya, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menggemparkan warga setempat. Pasalnya siswa SD ini ditemukan tewas mengenaskan, dengan kondisi leher terjerat tali nilon; dan kaki menjinjit nyaris menyentuh tanah, di teras rumah Asdi, warga yang sama. Kematian korban pertama kali
diketahui dan ditemukan Jaya (23), kakak kandung korban sendiri, Sabtu (14/12), sekitar pukul 19.00 WIB. Belum diketahui secara pasti kronoligis kematian korban. Belakangan diketahui bahwa sebelum ditemukan tewas, korban sempat bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun permainan yang dilakukan korban dan rekan-rekannya tidak lazim dilakukan anak-anak seusianya. Diduga mereka bermain memeragakan alat peninggi badan. Dalam permainan itu, korban bersama-sama temannya menggunakan tali nilon sebagai sarana peragaan. Meski usianya sudah bukan bayi dibawah lima tahun (balita) lagi, namun korban tak mengetahui resiko permainan cukup berbahaya, bahkan menyebabkan nyawanya melayang. Saat korban memeragakan/bergantung, pada saat bersamaan rekan-rekan korban kabur. Akibatnya tidak seorangpun yang tahu, kalau korban benar-benar terjerat dan membutuhkan pertolongan. Kepala Desa (Kades) Beringin Jaya Paisal, mengakui kalau warga yang tewas tersebut adalah warganya. Kendati demikian, dengan dalil belum mengetahui secara pasti, Paisal enggan menyebutkan secara pasti penyebab kematian korban, apakah karena bermain, gantung diri atau sebab lainnya. “Yang menemukan korban kakaknya sendiri yang bernama Jaka, selanjutnya mayat korban dibawa keluarganya ke Rumah Sakit (RS) Sobirin, untuk divisum,” katanya. Mayat korban, lanjut Paisal, sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Beringin Jaya. Untuk memastikan penyebab kematian korban, persoalan ini sudah dilaporkan ke Polsek; dan polisi tengah melakukan penyelidikan. Kapolres Mura AKBP Chaidir; didampingi Wakapolres Kompol Tulus Sinaga SIk; dan Kapolsek Rupit Iptu Yuriadin menyatakan, bahwa sementara ini belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban. Namun berdasarkan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP); dan hasil koordinasi Sat Reksrim dengan dokter jaga yang memeriksa mayat, belum ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik atau seksual. Diduga korban terjerat saat bermain bersama teman-temannya. “Korban sebelumnya dibawa ke RS Rupit, kemudian dirujuk ke RS Sobirin, untuk dilakukan visum. Hasil sementara ini belum ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik atau seksual. Hasil lebih lengkap akan dijelaskan melalui visum,” ujar Chaidir. (yat)
|