Ditangkap Saat Lagi Mabuk |
|
|
|
Sunday, 25 March 2012 17:12 |
Polresta, Palembang Pos.- Upaya memperbaiki generasi kaum muda, bukan hanya isapan jempol belaka. Buktinya Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginting SIK MSI melalui Kasat Intel Kompol Suyanto SIK, Sabtu (25/3), sekitar pukul 21.00 WIB berhasil menjaring sebanyak 45 punk jalanan yang tengah berkeliaran. Tak salah-salah polisi juga mendapati sekelompok anak punk yang lagi asyik menengak miras jenis tuak di kawasan Kambang Iwak, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Razia gabungan malam itu dilakukan di empat titik yakni di kawasan Pasar Cinde, di Kambang Iwak, di Simpang Polda Sumsel dan Simpang Angkatan 66. Saat razia berlangsung beberapa akan punk terkejut akan kedatangan mendadak kepolisian, dibuat kocar-kacir dan sempet terjadi aksi kejar-kejaran untuk mengamankan mereka. Sebanyak 41 anak punk lelaki dan 4 anak perempuan malam itu diboyong mengunakan truk ke Mapolresta Palembang. Setelah dilakukan pendataan dan pengerahan mereka pun digiring kembali ke Dinas Sosial Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginting SIK MSI didampingi Kasat Intel Kompol Suyanto SIK membenarkan telah mengamankan 45 anak pun jalanan ini. “Penertiban ini kita lakukan setelah banyaknya laporan masyarakat masuk ke kita. Saat kita sisir ada sejumlah anak punk lagi mabuk di Kambang Iwan, sedang untuk seperti terlibat kriminalitas atau kepemilikan sajam atau narkoba tidak kita temukan,” tegas Suyanto. Ginting mengungkapkan, razia anak punk itu dilakukan sebagai upaya membenahi prilaku generasi muda. “Anak seusia mereka bukan sewajarnya berkeliaran di jalanan sampai terlihat kumal. Apalagi jalanan adalah tempat yang keras dan tidak baik untuk pendidikan anak. Bukan berarti kita melarang mereka bergaul namun meluruskan saja prilaku mereka. Karena lingkungan dan pergaulan itu besar pengaruhnya menentukan kehidupan seseorang,” terangnya. Sudah banyak contohnya kaum muda terjerumus ke jalan yang salah. “Awalnya mungkin mereka mencari jati diri, kreatifitas dan kebebasan, namun dalam perjalanan banyak sekali penyimpangan terjadi mulai dari kasus narkoba aksi kriminalitas termasuk seks bebas. Tentu hal ini tidak kita semua pasti tidak ada yang menginginkanya. Lantas kalau anak punk jalanan dibiarkan saja, bisa kita bayangkan bagaimana bangsa kita ini nantinya,” serunya. Kemudian tindakan apa yang diberikan setelah mereka diamankan. “Pasti kalau mereka kita berikan pengarahan dan pemahaman kepada mereka. Artinya tindakan mereka perbuat bukan hanya berimbas pada diri sendiri tetapi orang lain teruma orang tua dan keluarga yang resah. Setelah itu kita serahkan ke Dinas Sosial disana mereka bisa dibekali pendidikan dan skill atau keterampilan hidup. Yang lebih utama lagi adalah sudah tidak sedikit laporan masyarakan masuk ke kita. “Mereka rata-rata resah mengadukan kondisi anaknya bisa sampai ikut punk. Jelas keadaan demikian tidak bisa kita biarkan saja, bagi para masyarakat kita juga menghimbau untuk tidak mendukung kegiatan anak-anak punk yang jauh dari norma-norma kesantunan yang ada itu. Tapi kita optimis dengan meluruskan prilaku anak muda khususnya punk jalanan, sehingga bisa jadi generasi kita banggakan bersama,” pungkas Ginting begitu menaruh harapan besar kepada kaum muda ini. (adi)
|