Sunat Yahudi Tak Steril, 11 Bayi Terinfeksi Herpes |
|
|
|
Wednesday, 13 June 2012 17:17 |
NEW YORK - Otoritas Kesehatan Federal Amerika Serikat mengeluarkan peringatan terkait praktek sunat Yahudi. Menurut lembaga ini, sebanyak sebelas bayi mengalami infeksi virus herpes simplex, akibat praktik yang salah satu ritualnya adalah mengisap genital bayi. Para pejabat kesehatan mengatakan, dalam kasus terbaru, sepuluh dari bayi baru lahir yang terinfeksi dirawat di rumah sakit, dua mengalami kerusakan otak dan dua meninggal. Bayi baru lahir dapat terinfeksi ketika orang dewasa yang melakukan sunat menempatkan mulutnya pada luka sunat untuk menyedot darah dari luka. Ritual hanya dianut oleh segelintir sekte dalam komunitas Yahudi Ortodoks, menurut Komisaris Kesehatan Kota New York, dr Thomas Farley. "Tidak ada cara yang aman untuk melakukan pengisapan oral pada setiap luka terbuka pada bayi baru lahir," kata Farley dalam rilis berita. "Orang tua yang akan melakukan ritual sunat Yahudi perlu tahu sunat harus dilakukan di bawah kondisi steril, seperti prosedur lain untuk luka terbuka, apakah dengan mohelim (pesunat dalam tradisi Yahudi) atau profesional medis." Sebuah laporan tentang infeksi itu juga dimuat dalam jurnal terbaru, Morbidity and Mortality Weekly Report, yang diterbitkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat. Hampir 80 persen orang dewasa membawa virus herpes simplex tipe 1, yang biasanya ditularkan melalui mulut. Virus ini berbeda dari tipe 2 yang ditularkan melalui kegiatan seksual. Demam seperti flu adalah tanda khas dari infeksi herpes simplex. Kebanyakan orang tidak tahu mereka terinfeksi karena mereka tidak memiliki riwayat gejala sebelumnya. Dalam enam dari sebelas kasus sunat, penyedia layanan kesehatan mengkonfirmasi bahwa ritual isap telah dilakukan. Ritual itu berisiko lebih dari tiga kali lipat menyebabkan infeksi pada bayi yang baru lahir. (net)
|