JAKARTA - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkum HAM) Denny Indrayana melaporkan juru bicara organisasi kemasyarakatan (Ormas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod dan loyalis Anas Urbaningrum, Tri Dianto ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
"Saya melaporkan Murod dan Tri Dianto terkait fitnah yang mereka sampaikan di KPK, Selasa lalu," kata Denny di Bareskrim Polri, kemarin (9/1). Dia menegaskan, pernyataan Murod dan Tri yang menyebut dirinya bersama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto datang ke Cikeas pada Senin (6/1) adalah fitnah. Pada hari itu, Denny mengaku berada di Jakarta.
Pagi hari, di Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS). Menjelang siang, mengecek pelayanan di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkum HAM dilanjutkan makan siang di pasar festival kuningan. "Saya didampingi 10 staf sampai kurang lebih jam 14.00 Wib. Ada videonya, fotonya di depan pasar Fetival itu. Kalau malamnya, saya di rumah. Jam dua malam saya di rumah, tidur," paparnya.
Sebelum melapor ke Bareskrim Polri, Denny mengaku sudah memberi waktu 1 x 24 jam kepada Murod dan Tri untuk meminta maaf. "Tapi itu tidak digunakan dengan baik. Ini jadi pembelajaran untuk semuanya dan agar tidak menjadi preseden buruk," ujarnya. Dalam laporannya, Denny membawa bukti berupa pemberitaan di media online. Dia melaporkan Tri dan Murod dengan tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tak menyenangkan.
Sementara itu, Tri Dianto menyatakan haram meminta maaf kepada Denny. Dia mempersilakan WamenkumHAM itu melapor ke Mabes Polri. "Kalau perlu ke pos hansip dan pos satpam, juga enggak apa apa. Saya tidak takut karena saya tidak bersalah. 100 Denny Indrayana mau lapor pun saya tidak akan mundur, dan haram bagi saya minta maaf sama Denny," ujarnya.
Sebelumnya, Ma'mun Murod mengaku mendapatkan informasi akurat mengenai kedatangan Wamenkum dan HAM Denny Indrayana dan Wakil ketua KPK Bambang Widjojanto ke kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas pada Senin, 6 Januari 2014 pukul 02.00 WIB. Menurutnya, kedatangan keduanya sehari sebelum pemeriksaan Anas tersebut terekam kamera pengintai (CCTV) di rumah pribadi SBY. (John/WMC)